"I can explain this." - Mark
"What have gotten into you?!!" - Wendy
"Semua ini salah paham." - Mijoo
"Apa kau sudah gila?!" - Yoongi
Apa yang akan dilakukan seorang Mark Tuan bila ia dihadapkan pada situasi yang mengharuskannya memilih satu diantara...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mijoo terdiam memandang jalanan kota Seoul yang sudah sangat sepi. Ia tak berani berkata sepatah kata pun pada sosok pria yang tengah fokus menyetir kendaraannya. Auranya sangat mencekam dan ia tak ingin menambah emosi pria yang tidak lain adalah Mark Tuan.
Bagaimana ia bisa berakhir pergi bersama Mark? Mari kita kembali ke beberapa saat yang lalu dimana ia dan Jinyoung tak sengaja bertemu dengan Mark di depan cafe milik Jisoo.
Flashback
"Jinyoung?"
Jinyoung berbalik dan mengerutkan dahi ketika melihat sosok pria dihadapannya.
"Mark? Sedang apa kau disini?"
Mendengar nama Mark, membuat Mijoo ikut berbalik menatap pria yang sepertinya salah satu teman Jinyoung. Kedua matanya membulat sempurna ketika pria itu memanggil namanya.
"Astaga Mijoo! Apa yang terjadi padamu?"
"Tunggu! Kalian saling mengenal?" - Jinyoung
"Bukan hanya saling mengenal, tapi kami juga sudah sangat dekat." - Mark
Jinyoung menatap Mijoo yang sedari tadi hanya diam dan malah memeluk lengannya makin erat layaknya seorang yang tengah ketakutan.
"Mijoo, please. We need to talk." - Mark
"Apa kau yakin ia mengenalmu sangat dekat, Mark?" - Jinyoung
"Hey! What are you talking about? Aku mengenalnya lebih dulu daripada kau, Jinyoung!" - Mark
Jinyoung berpikir sejenak, sementara Mijoo bersembunyi dibalik punggung pria itu. Sejujurnya Mijoo tak menyangka akan bertemu kembali dengan Mark dalam situasi seperti ini. Disaat ia berusaha melupakan pria itu, Mark malah muncul kembali dan membuka luka lama yang sudah lama ia tutupi.
Rasa sakit yang ia rasakan akibat siksaan kakak tirinya, tidak lagi terasa sakit seperti sebelumnya. Namun ia merasa perih di ulu hatinya, ketika bertemu kembali dengan Mark yang terlihat sangat putus asa. Entah masalah apa yang dialami pria itu setelah kepergiannya, namun yang jelas Mijoo bisa merasakannya.
"Tunggu dulu. Jangan bilang bahwa wanita yang kau ceritakan padaku waktu itu adalah Mijoo?"
Suara Jinyoung membuyarkan lamunan Mijoo akan sosok Mark yang kini menatapnya kesal. Mark terdiam sejenak sebelum akhirnya membuka suara menjawab pertanyaan pria dihadapannya kini.
"Yes, she is."
Jinyoung melebarkan kedua matanya tak percaya. Ia benar-benar tak menyangka bahwa sosok wanita yang mampu membuat sahabatnya tega membagi perasaannya adalah sahabat dari tunangannya sendiri. Namun ia tak ingin berspekulasi terlebih dahulu, Jinyoung percaya bahwa terdapat banyak alasan dibalik semua peristiwa yang telah terjadi.