Fifteen

65 4 0
                                        



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mengapa aku gugup dengan hasil pemeriksaannya?" keluh Mijoo pada sahabatnya Jisoo.



"Tenanglah Mijoo, ini hanya pemeriksaan kesehatan biasa. Aku yakin kau hanya tidak enak badan." Jawab Jisoo berusaha menenangkan wanita itu.



"Semoga saja."



Tak lama kemudian hasil pemeriksaan Mijoo keluar. Dokter menyerahkan sebuah map dengan berwarna merah padanya.



"Ini hasil pemeriksaan Anda, Nyonya. Saya ucapkan selamat pada Anda."



Kening Mijoo berkerut mendengar penuturan Dokter bernama lengkap Bae Joohyun itu.



"Selamat?" Dokter Bae mengangguk.



"Anda bisa membuka hasil pemeriksaan tadi sekarang."



Dengan cepat ia membuka map tersebut dan membaca hasilnya. Matanya melebar sempurna ketika mengetahui bahwa ia...



"Hamil?" Dokter Bae kembali mengangguk.



"What?!" Kaget Jisoo yang langsung meraih map tersebut dari sahabatnya dan membaca hasil keseluruhan.



"100% akurat dan sudah berumur 4 minggu?"



"Sekali lagi selamat atas kehamilan Anda Nyonya. Tetap jaga kesehatan dan jangan lupa untuk menkonsumsi vitamin yang sudah saya resepkan. Sebaiknya jangan terlalu banyak beraktivitas."



Mijoo yang masih terkejut hanya bisa mengangguk pelan dan membiarkan Dokter Bae berlalu meninggalkan keduanya.



"Mijoo. kau harus menjelaskan semua ini padaku ketika kita tiba di rumah." Ucap Jisoo membuat Mijoo menghembuskan nafas berat sebelum akhirnya mengangguk mengiyakan perkataan sahabatnya.



Di perjalanan menuju rumah bersama Jisoo, Mijoo berpikir sejenak tentang bagaimana ia bisa mengandung dan kenyataan pahit menghantam akal sehatnya ketika mengetahui siapa sosok ayah dari calon bayinya itu.



"Oh my god..." gumam Mijoo tanpa sadar membuat Jisoo menatapnya heran.



"Apa yang terjadi, Mijoo? Apa kau merasakan sesuatu diperutmu?" Mijoo menggeleng.



"Aku akan menceritakan semuanya ketika kita tiba di rumahmu."



Jisoo mengangguk dan kembali fokus ke jalan. Sementara Mijoo kembali terjebak dalam lamunannya. Ia tidak menyangka bahwa ia tengah mengandung anak dari pewaris tunggal T Company.





Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku memberitahunya mengenai hal ini?














Two Hearts Four Lives [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang