1. Sosok Misterius

2.1K 210 16
                                    

Gadis cantik bertubuh mungil tersebut nampak asyik dengan kegiatannya. Secangkir kopi yang masih mengepul ditemani sepiring biskuit coklat hangat tersaji di atas meja. Mata sang gadis bergerak di atas tulisan. Raut wajahnya serius dan mungkin saat itu otak gadis tersebut sedang berfantasi tentang isi novel yang dibacanya. Novel yang sangat tebal tersebut memiliki bagian cover sampul bergambar seorang pemuda remaja dengan tanda sambaran petir di dahinya yang memakai jubah penyihir sedang berusaha menangkap sebuah tongkat. Semua orang di seluruh dunia pasti tahu judul novel tersebut. Harry Potter, merupakan sebuah novel fantasy karya J.K Rowling yang mendunia yang menceritakan tentang perjalanan hidup seorang penyihir muda bernama Harry Potter.

Walaupun sangat serius membaca novel kesukaannya, pada saat tertentu sang gadis akan bersenandung lagu boyband K-POP kesukaannya yang saat ini tengah di putar melalui headset yang terhubung ke handphone kesayangannya.

"You can call me monster....yeah..." gadis tersebut mengepalkan kedua tangan dengan raut wajah bahagia saat membaca adegan dimana Harry Potter berhasil mengalahkan musuh terkuatnya, Lord Voldemort. "I'm creeping in your heart babe, dwijipgo muneoteurigo samkyeo, geurae neol humchyeo tamnikhe, neol mangchyeo noheulgeoya......" kira-kira seperti itulah lirik lagu yang disenandungkan oleh gadis tersebut. Para penggemar boyband tersebut pasti hafal dengan lagu ini.

"IRENE....." seorang gadis yang entah sejak kapan sudah duduk di kursi seberang dengan kasar menarik headset yang terpasang di telinga gadis yang sibuk dengan dunia fantasy nya sambil bersenandung ria. Gadis bernama Irene tersebut menunjukkan raut wajah kagetnya dan mengerjap lucu. Sementara Joy, nama gadis yang sudah memasang tampang kesal menatap sahabatnya sambil menghela napas kasar.

"Joy, sejak kapan kau duduk di situ?"tanya Irene dengan nada polos yang membuat Joy semakin kesal saja.

"Sejak zaman nenek buyutmu lahir."ucap Joy setengah bercanda.

"Aishhhh bercandamu tidak lucu Joy. Kalau nenek buyutku lahir ke dunia, tentunya aku belum ada di dunia ini." Irene menanggapi candaan Joy sambil mencolek-colek lengan sahabatnya. "Kau marah padaku ya?"tanyanya.

"Kau sangat menyebalkan Bae Joo Hyun." Kalau sahabatnya ini sudah memanggilnya dengan nama aslinya maka Irene tahu dengan pasti bahwa sang sahabat sedang marah besar. "Aku sudah memanggilmu berkali-kali, aishhh tidak tidak, aku yakin lebih dari lima puluh kali sudah aku memanggil namamu tapi kau tetap diam dan fokus pada novel dan lagu kesayanganmu itu."

"Maafkan aku, Joy." Irene menangkupkan kedua tangan di depan dada sambil memasang tampang polos dan mengerjapkan matanya di depan Joy. Inilah kebiasaan Irene saat meminta maaf pada orang-orang terdekatnya.

"Sudahlah, aku akan memaafkanmu jika kau mentraktirku sekarang juga." Irene menunjukkan jempolnya dan segera memesan minuman dan cemilan. Joy menatap novel tebal yang dibaca Irene tadi dengan pandangan horror. Dia tak bisa membayangkan bagaimana seorang Irene betah berjam-jam membaca novel yang tebalnya menyaingi buku kalkulus di lemarinya. Bahkan setahu Joy, sudah berpuluhan kali Irene selesai membaca novel tersebut. Apalagi dengan kemampuan Irene yang dapat membaca dan memahami sesuatu dengan cepat. Tetapi entah kenapa Irene tak pernah bosan dan selalu mengulang membacanya kembali. Jujur, Joy bukan orang yang gemar membaca seperti Irene. Jika Irene memilih liburan dengan menyendiri membaca buku ataupun novel di kamar apartemennya, maka Joy tentu memilih pergi refreshing dengan shopping atau jalan-jalan.

Irene kembali duduk di depan Joy dan tersenyum manis. Mereka berbincang-bincang seru tentang berbagai hal. Saat ini, kedua gadis itu tengah berada di cafe favorite mereka dekat kampus. Irene dan Joy merupakan mahasiswi S1 jurusan biological sciences yang tengah menempuh studi di Seoul National University. Berbeda dengan Joy yang kaya, Irene tumbuh besar di sebuah panti asuhan kecil kota Daegu. Karena otaknya yang cerdas, Irene selalu mendapatkan beasiswa termasuk untuk kuliah di salah satu Universitas terbaik Korea Selatan.

Half AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang