2. Dua Belas Pemuda

1.6K 212 20
                                    

Kelima sosok berjubah itu sudah berada tepat di depan Irene. Salah satu dari kelimanya mengulurkan tangannya dari balik lengan jubah yang memiliki noda dan bercak hitam. Melihat tangan kurus, putih pucat dengan jari-jari dan kuku yang panjang mengingatkan Irene pada sosok dementor dalam sebuah novel. Irene menjerit tertahan dan menunduk tak berani menatap sosok-sosok yang mengelilinginya. Irene tanpa sadar memegang tanda di belakang lehernya dan membatin,"Tolong aku..."

Hembusan angin datang entah darimana dan dalam sekejap tangan yang hendak menyentuh Irene tertebas oleh pedang seorang pemuda yang sudah berdiri tegap di depan Irene. Pemuda tersebut menendang sosok yang kehilangan tangan tersebut hingga terpelanting mundur. Jerit kesakitan menakutkan menggema keluar dari mulut sosok berjubah tersebut. Irene hendak menatap seseorang yang berdiri dihadapannya, namun angin yang besar mengelilinginya membuat Irene mengurungkan niatnya. Keempat sosok berjubah lainnya terlempar beberapa meter.

" Jangan menyentuhnya..." ucap pemuda tersebut dengan nada datar dan dingin. Mata kelam yang memancarkan kemarahan tersebut menatap tajam musuhnya dengan rahang mengeras. Pedang yang baru digunakan untuk menebas musuhnya tetap teracung kedepan.

Irene memandang kagum pemuda di depannya. Punggung tegap dengan bahu lebar tersebut berdiri untuk melindunginya. Baru saja akan bertanya, cahaya menyilaukan muncul dari permukaan tanah tempatnya jatuh. Cahaya tersebut membentuk pola unik sebuah segitiga yang didalamnya terdapat lingkaran seperti roda.

Mata Irene semakin melebar saat sebelas pemuda lainnya muncul dari udara kosong dan berdiri mengelilinginya.

Pemuda berwajah imut, Baekhyun maju dan menatap sosok-sosok berjubah yang sudah berdiri kembali. Mengangkat dagunya sombong Baekhyun berkata dengan lantang," Berani sekali kalian mencelakai adik ipar kami...".

Setelah berucap, Baekhyun menoleh ke arah Irene. Mengedipkan satu matanya serta tersenyum ramah dan jenaka. Perkataan Baekhyun membuat Irene mengerutkan alisnya bingung.

"Sepertinya mereka harus diberi pelajaran, hyung." Chanyeol menimpali perkataan Baekhyun dan mulai melakukan gerakan meremas kedua tangan. Remasan dari kedua tangan Chanyeol mengeluarkan percikan-percikan api.

Perkataan meremehkan Chanyeol dan Baekhyun, membuat amarah kelima sosok tersebut meningkat. Tanpa aba-aba, mereka menyerang Chanyeol dan Baekhyun serta saudara-saudaranya.

"Sehun, segera bawa Irene ke tempat aman dan Yixing obati dia." Joonmyeon berkata sambil menatap tajam Sehun yang sepertinya akan menolak. "Tenanglah mereka hanya berlima. Kami bisa mengatasinya." Joonmyeon berusaha meyakinkan Sehun yang ingin ikut bertarung.

Sehun mengangguk, menyarungkan kembali pedangnya dan segera menggendong Irene saat Yixing baru saja akan meminta izin Irene untuk menggendongnya. Irene terkejut, kemudian secara spontan mengalungkan kedua tangannya di leher Sehun. Tanpa menunggu Yixing, Sehun melangkah pergi. Yixing pun mengikuti langkah adik bungsunya tersebut.

############

Yixing tersenyum geli melihat pemandangan di depannya. Dia dapat melihat dengan jelas tatapan kagum seorang Bae Irene pada pemuda yang menggendongnya. Sesekali Irene melirik Sehun dan menunduk kembali. Bahkan rona merah yang ada di kedua pipi Irene tertangkap oleh netra kelamnya. Sementara Sehun, adik bungsunya itu tetap memandang lurus ke depan dan berekspresi datar serta dingin seperti biasanya. Walaupun Yixing yakin bahwa Sehun menyadari tatapan Irene yang malu-malu. Ingatkan Yixing untuk menceritakan kejadian ini pada saudara-saudaranya yang lain.

Sehun sangat sadar bahwa sedari tadi Irene mencuri pandang ke arahnya. Tapi dia tetap berusaha menampilkan wajah tak peduli. Sementara Irene sendiri yakin bahwa wajahnya sudah merona merah sempurna. Pemuda yang menolongnya sangat tampan, wajah tirus dengan garis rahang kuat. Kulit putih bersih yang semakin indah saat tertimpa cahaya bulan. Rambut hitam legam dengan netra berwarna hitam yang mempesona. Hidung mancung dengan bibir tipis yang semakin membuatnya menawan. Irene bahkan dapat merasakan otot-otot kuat pria tersebut yang ada di tangan dan dada bidangnya. Tangan Sehun yang berada di sela kaki dan punggungnya terasa hangat dan nyaman.

Half AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang