20. Sisi Hitam

581 123 45
                                    

Sehun menggenggam tangan Irene erat. Pemuda itu memandang tajam ke depan. Taekyeon dan Nickhun memimpin dengan berjalan di depan mereka. Tepat di belakang, Han bersaudara mengikuti.

Irene mengedarkan pandangan ke berbagai sudut gua. Lembab, gelap dan sangat dingin. Penerangan dibantu oleh obor-obor yang tergantung di bagian dinding gua. Walaupun sudah mengenakan jubah berbulu, Irene masih merasakan dingin yang menusuk.

"Irene ah, sangat dingin bukan? Bagaimana jika kita kembali saja?" Baekhyun bersuara, pemuda itu masih saja di setiap kesempatan membujuk Irene untuk kembali,"Mari kita tunggu Sehun di istana sembari meminum madu hangat." tawar Baekhyun lagi.

Irene sedikit menoleh ke belakang, dimana Baekhyun berada. Ia menggeleng kecil sembari tersenyum simpul. Baekhyun pun mengerucutkan bibir, lalu menggosok kedua tangannya.

"Jangan memaksakan diri." Chanyeol ikut andil dalam membujuk.

"Tidak ada yang memaksakan diri." Irene kembali menjawab tenang.

Rombongan itu pun akhirnya sampai ke tempat tujuan mereka. Irene memandang sendu ruangan di balik jeruji besi tersebut. Hanya ada sebuah ranjang batu yang dilapisi kain beludru, meja dan tiga penerangan obor. Ia dapat merasakan bagaimana perasaan Sehun saat di kurung. Dingin dan kesepian.

Sehun meremat tangan Irene,"Kau yakin?" tanya Sehun tanpa memandang sang gadis. Bagaimanapun, ia tidak ingin Irene kembali terluka oleh monster dalam dirinya. Jangan sampai ia kehilangan orang yang dicintainya lagi.

"Sangat yakin." Irene menjawab tanpa keraguan. Ia membalas rematan Sehun di tangannya. Apapun resikonya, ia akan mencobanya. Selain itu, ia juga cukup penasaran sebenarnya apa yang bisa dilakukannya sebagai seorang half angel dan cucu seorang raja langit.

Nickhun membuka gembok, dan mempersilahkan masuk. Sehun diikuti Irene memasuki ruangan tersebut.

Minseok maju dan berucap,"Demi keselamatan Irene, kau akan diikat." Sehun mengangguk setuju. Minseok membuat rantai es. Satu di bagian leher Sehun, dua di tiap pergelangan kaki dan dua lagi di setiap pergelangan tangan. Ujung rantai es tersebut, menyatu dengan dinding gua. Sehun dapat merasakan dinginnya rantai tersebut saat menyentuh kulitnya.

Luhan ikut menanamkan magis nya pada Sehun,"Walaupun tidak pernah berhasil mengendalikanmu, setidaknya aku akan berusaha mengulur waktu saat kau hilang kendali." Dua jari Luhan, menyentuh dahi Sehun. Pangeran kedua itu menutup matanya saat sebuah sinar keperakan berpendar dari dua jari yang menyentuh dahi Sehun. Setelah lima menit, Luhan melepaskannya.

"Nickhun dan aku akan bersiaga tepat di depan sel. Sementara sisa werewolf lain berjaga di luar gua." Taekyeon memerintah dengan tenang. Sekilas, kedua matanya bersinar merah sebagai tanda bahwa ia dalam keadaan sepenuhnya serius.

"Zitao, Luhan hyung, Minseok hyung, Jongin dan aku akan berjaga bersama kalian." Joonmyeon menatap tajam tepat di mata Taekyeon. Tanda tak ingin di tolak. Kemudian beralih pada saudaranya yang lain,"Sisanya, bisa berjaga di luar."

Baekhyun bergerak mendekati Irene. Pemuda itu memegang kedua bahu Irene,"Hati-hati." Disusul Jongdae yang memberi tepukan di bahu. Han bersaudara lainnya hanya memberikan sebuah senyuman bertanda mereka mendukung keputusan Irene.

Han bersaudara meninggalkan ruangan tersebut. Rombongan yang berjaga di luar melangkah semakin menjauh. Sementara sisanya menunggu di depan sel.

##################

Dua sosok itu berdiri di sebuah dahan pepohonan tinggi. Ketiganya memandang gua tempat dimana Sehun dan Irene berada.

Seekor gagak terbang menghampiri dan berubah menjadi sosok wanita dengan kulit yang sangat pucat serta bola mata berwarna hitam kelam, rambutnya lurus panjang berwarna hitam digerai. Wanita itu mengenakan pakaian dengan bulu-bulu gagak hitam di sekitar bahu,"Lord demon benar, Irene ikut bersama mereka."

Half AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang