12. Dunia Thavma

1.3K 192 63
                                    

Dua pasang bibir yang saling berpagutan terlepas. Saling menyelam satu sama lain, Sehun dan Irene berpandangan masih dalam jarak yang sangat dekat. Irene menarik kedua sudut bibirnya ke atas membentuk sebuah lengkungan senyum indah tulus yang tertangkap jelas oleh netra Sehun.

Perlahan, tubuh Irene merosot dan dengan sigap Sehun menahannya dengan melingkarkan kedua tangannya ke sekeliling tubuh Irene. Senyuman Irene menghilang di susul dengan kedua kelopak mata yang menutup. Sehun memangku tubuh Irene dan menepuk pipinya pelan.

"Irene.....Irene...."panggil Sehun pelan dengan khawatir. Yixing berlutut dan memeriksa luka di tubuh Irene. Tangannya memendarkan sinar keperakan dan diarahkan ke luka yang berada di kedua lengan atas Irene satu per satu. Luka akibat cengkraman kuku sisi monster Sehun masih mengeluarkan darah.

Yixing menyudahi kegiatannya,"Lukanya cukup dalam. Untuk sekarang, aku hanya menghentikan pendarahan." Pangeran Han Yixing menatap tubuh Sehun yang penuh luka prihatin,"Kau juga harus segera mengobati luka-lukamu."

"Kita bawa Irene ke istana. Biar Yifan hyung yang menggendongnya." ucap Joonmyeon yang sudah membawa tubuh Chanyeol di punggung tanpa memperdulikan darah Chanyeol yang dapat mengotori bajunya.

"Tidak. Biar aku saja."Sehun mengangkat tubuh Irene dan menggendongnya. Baru beberapa langkah, ia terhuyung dan hampir saja jatuh. Minseok menahan tubuh sang adik dengan memegang kedua bahu Sehun.

"Kau keras kepala." Yifan mengambil alih tubuh Irene dalam gendongan Sehun. Sementara Minseok mengalungkan lengan Sehun ke lehernya. Zitao pun melakukan hal yang sama dengan kakak tertuanya membantu memapah Sehun. Kepala Sehun bersandar lemas pada bahu Zitao.

Joonmyeon menatap Sehun dan Irene kemudian beralih ke Jongin. Mengerti, Jongin pun mengangguk. Semua orang berkeliling di sekitar Jongin dan dalam sekejap mata menghilang.

############

Sehun menatap dalam diam wajah gadis cantik yang masih senantiasa betah menutup kedua kelopak matanya. Tak ada pancaran lembut yang biasa didapat dari Irene saat menatapnya. Bibir merah merekah yang sering tersenyum indah nampak pucat dan kering.

Suara pintu didorong terbuka, tak membuat pangeran bungsu Oilios tersebut mengalihkan pandangan matanya dari gadis yang masih berbaring di ranjang,"Sudah kubilang untuk beristirahat." ucap Jongdae yang masuk diikuti Minseok dan seorang pria paruh baya.

Remasan di bahu kanan Sehun membuatnya menoleh dan mendapati Minseok tersenyum kecil seakan mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Minseok berucap pelan,"Jangan menyalahkan dirimu sendiri."

"Bagaimana dengan Chanyeol hyung?"tanya Sehun pelan sembari menatap pria paruh baya yang merupakan salah satu tabib istana tengah memeriksa denyut nadi di pergelangan tangan Irene.

"Dia masih belum sadar."Jongdae menjawab.

"Yixing hyung?"tanya Sehun lagi. Setelah selesai mengobati Irene, Chanyeol dan Sehun, pangeran Han yang memiliki kemampuan magis medicus itu tertidur dan belum bangun sampai sekarang. Terlalu banyak menggunakan kekuatannya dapat menyebabkan tubuh pengguna magis medicus lemas dan tak bertenaga. Oleh karena itu, biasanya sehabis mengobati luka-luka yang parah, Yixing akan tertidur lama untuk mengembalikan tenaganya.

"Dia juga belum terbangun. Tapi tenang saja, Yixing hyung sering mengalami hal ini."ucapan menguatkan Jongdae tak membuat hati Sehun merasa lebih baik. Dalam hati, ia menyalahkan kembali dirinya sendiri yang lemah. Lemah karena tak bisa menekan sisi monsternya yang selalu keluar setiap bulan purnama muncul. Ia benar-benar sangat membencinya.

Sehun berdiri dan berbalik. Saat hendak membuka pintu, ucapan kedua kakak laki-lakinya menghentikan pergerakannya,"Bukan salahmu mereka terluka. Jadi berhentilah menyiksa dirimu sendiri."ucap Jongdae menatap punggung sang adik.

Half AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang