Hyura's POV
"Hyura?"
Suara lembut itu berhasil mengalihkan perhatian gue yang sedang bermain ponsel sambil menunggu di halte bus sekolah. Gue menengok ke sumber suara itu dan disanalah lelaki yang baru-baru ini mematahkan hati gue berdiri dengan tas yang menempel dipunggungnya. Sip. Gue gak tau harus gimana.
"Boleh aku duduk disini?"
Gue ngangguk. "Ini kan tempat umum"
Kenapa dia musti izin sama gue? Halte kan tempat umum, kalo gue gak ngebolehin emang dia gak bakal duduk disini? Dikira gue yang punya tempat.
"Kenapa pulang sore sekali?"
Duduk, duduk aja kek jangan ngomong. Gue masih nahan untuk gak sakit hati sekarang. Jangan kasih gue harapan lagi. Eh. Lagi? Hhh kayaknya Jungwoo emang gak pernah ngasih gue harapan deh dari dulu.
"Latihan untuk lomba besok"
"Oh iya, bagaimana kakimu? Apa sudah sembuh?"
Inget aja lagian. Stop elah perhatiin gue, gue bisa makin salah paham dan gagal move on. Perasaan gue masih ada buat lo! Kenapa lo harus punya pacar sih? Seandainya perasaan lo sama kayak perasaan gue, pasti gue bakal jadi manusia yang paling bahagia. Gimana engga, perasaan yang gue simpen selama 3 tahun terakhir dibales, siapa yang gak seneng? Hanya seandainya.
"Bukankah itu bus yang menuju rumahmu?"
Duh! Dia malah senyum! Lagian lo kenapa musti ngomong gitu sih Hyu? Jadinya kan lo ketawan kalo lo tau segala hal tentang dia.
Jungwoo berdiri kemudian menatap gue sebentar yang masih sibuk mainin ponsel. "Kalau begitu sampai bertemu besok! Semangat ya"
DEG!
Lagi-lagi, sentuhan lembut itu mendarat di pucuk kepala gue.
Gue cuma bisa bengong tanpa ngeliat Jungwoo naik ke bus dan bus udah berjalan. Gak tau harus ngapain, semuanya terjadi tiba-tiba. Disaat gue lagi ngontrol diri untuk gak meloncat kegirangan karena akhirnya ngobrol sama dia, dia malah membuat perasaan itu jadi tambah parah! Jahat! Dia jahat! Dia udah punya pacar kenapa dia masih memperlakukan gue dengan cara yang sama! Egois! Karena dia ngelakuin itu tanpa mikirin perasaan gue yang mati-matian berusaha untuk terlihat baik-baik aja.
"E-eh?"
Tangan gue ditarik seseorang tiba-tiba yang berhasil membawa gue kembali ke kesadaran gue secara total sekarang. Dia narik gue masuk ke dalam bus kami yang ternyata udah dateng. Tangan gue masih dia genggam, entah kenapa genggamannya cukup kuat. DIA LUPA APA KALO KAKI GUE MASIH SAKIT?!
"Sakit Lu" kata gue sesaat sebelum masuk bus.
Lucas ngelepasin genggamannya dan beralih ke samping gue membiarkan gue jalan duluan untuk masuk bus.
"Kau kenapa sih?" tanya gue saat Lucas sedari tadi diam tanpa bersuara sedikitpun. Ni orang kenapa? Tiba-tiba dateng entah darimana dan langsung narik gue gitu aja dan sekarang? Dia diam seribu bahasa. Ya gue tau, biasanya juga dia pendiam, tapi tolong ya, ini gue kayak duduk sampingan sama patung. Dia terlalu diam.
***
Gue sama Lucas berjalan di trotoar, ah gak berdampingan, kali ini Lucas jalan didepan gue. Langkahnya sedikit lebih cepat kayak mau ninggalin gue gitu.
"Aku tidak yakin kalau besok aku bisa mengikuti lomba" kata gue sesaat sebelum Lucas masuk ke dalam gerbang rumahnya. Dia cuma ngelirik gue sebentar tapi abis itu langsung masuk.
Tenang aja, gue gak serius dengan ucapan gue barusan. Cuma sedikit berusaha untuk ngebuat Lucas ngomong, tapi ternyata gak berhasil. Hhh.
Gue mendesah kemudian berjalan ke rumah, tentu dengan kaki yang nyut-nyutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go - Lucas NCT
FanficMasih jelas ingatan Lucas tentang kesalahannya beberapa tahun lalu. Hal itu membuatnya semakin tidak ingin membiarkan gadis itu pergi, menjauh darinya. Tapi, apakah yang dilakukannya sepenuhnya salah? Dia hanya ingin tetap bersama gadis itu walaupun...
