•Hari Olahraga(2)•

3.3K 495 41
                                    

ECIE GUE DOUBLE UPDATE HAHAHAHAH

***

Hyura's POV

SIP BENER.

Pertama kaki, kedua maag, dan sekarang? Karena alergi. Ini udah ketiga kalinya gue digendong bocah kulkas.

Naeun ngasih tau gue kalo gue tadi pingsan waktu dia ngasih tau gue tentang pepaya dan Lucas yang bantu dia untuk bawa gue ke ruang kesehatan. Fix banget inimah gue pasti dikira penyakitan.

Pepaya sialan. Lagian kenapa gue bisa gak tau sih kalo didalem cocktail tadi ada pepaya?! Bisa sih, soalnya pepayanya kaga berasa pepaya. Gue emang alergi sama buah yang satu itu, karena waktu kecil gue pernah nemuin ulet didalemnya dan gue juga gak suka sama tekstur buahnya.

"Minum ini dulu, kau sudah makan kan?"

Gue mengangguk sambil mengambil obat yang diberi Naeun barusan. Kayaknya hidup gue sering banget bertemu dengan obat ya?

"Sepertinya kelas kita tidak akan jadi juara"

"Eoh? Kenapa? Bukankah kita sudah memimpin poin dari segala mata lomba?"

Naeun mengangguk trus ngomong. "Kita hanya memimpin satu poin diatas kelas Jungwoo sunbae, hanya satu mata lomba lagi yang bisa jadi harapan kita, tapi ... sepertinya tidak mungkin" Naeun berbicara sedikit ragu.

"Apa maksudmu?"

"Lomba kaki tiga diadakan sebentar lagi dan kau masih dalam keadaan seperti ini"

"Kenapa kau tidak bilang daritadi!"

Gue langsung beranjak dari atas tempat tidur dan memakai sepatu gue dengan secepat kilat. Dikira The Flash kali ah.

"Hyura kau ingin kemana?"

"Tentu saja ikut lomba!" jawab gue sambil berlari keluar ruangan.

"Tapi Hyu, keadaanmu..." kata-kata Naeun selanjutnya gak kedengaran sama gue karena gue udah lari, bodoamat dengan kaki gue. Udah mayan sembuh gini.

Saat gue berniat untuk ke lapangan, mata gue menangkap sosok itu sedang bercanda dengan Mark dan yang lain disalah satu bangku taman. Dia kenapa masih disini?!

"Lucas!" panggil gue sambil berteriak dan berlari kearah dia.

"Kenapa kau masih disini?" gue sedikit ngos-ngosan waktu gue nyampe didepan mereka. Wajah Lucas terlihat .... khawatir? Ish! Sempet-sempetnya gue mikirin ekspresi dia.

"Cepat! Kita tidak boleh kalah! Kita harus menang." kata gue sambil menarik tangan cowok bertubuh tinggi melebihi kulkas itu. Lucas cuma nurut aja ngikutin gue dibelakang.

Akhirnya gue sama dia nyampe di lapangan tepat sebelum lomba dimulai.

"Jangan dipaksakan" kata Lucas tiba-tiba saat gue menyerahkan seuntai tali kearah dia.

"Tidak! Pokoknya kita harus memenangkan lomba ini, kau harus membantuku" gue tetap menjulurkan tangan gue.

"Aku tau, kau ingin menang dari kelas Jungwoo kan?"

"Eoh?"

Skak mat.

Lucas mengambil tali itu dari tangan gue. "Kalau begitu, ayo"

Lucas selesai mengikat kedua kaki kami. "Kakimu jangan terlalu banyak bergerak"

Gue mengangguk. Sedetik kemudian gue terpatung.

Tangan Lucas merangkul pundak gue. "Ini yang terpenting"

Hhhh kenapa sempet-sempetnya bikin deg-degan? Gue tau, dari kemarin latihan memang ini solusi dan cara yang tepat banget buat menangin lomba yang satu ini. Tapi kenapa gue masih aja gugup?

Tuhkan Hyura, malah kebaperan! Gak boleh Hyu!

Tapi perasaan gugup itu langsung ilang ketika gue melihat Jungwoo dan Soobin yang berada diujung sana, ternyata mereka berdua yang menjadi perwakilan kelas mereka. Hhhhh. Rasanya masih sakit. Nggak! Nggak! Gue gak boleh kalah!

Baru aja gue menyemangati diri gue sendiri tapi seketika sirna waktu mata gue dan mata Jungwoo bertemu. Jadi lemes lagi aku bang.

***

"Sedikit lagi...." gue bergumam ketika kami hampir sampai di garis finish.

"YEAAYYY!!!! KITA MENANGG!" teriak gue waktu gue dan Lucas yang berhasil nyentuh tali finish untuk pertama kali.

"Hyura jangan lompat-lompat"

"Kita menang Lu!" gue malah membawa Lucas ikut-ikutan lompat kayak gue. Bodoamat diliatin orang juga.

"Hyu..." Lucas manggil gue tapi gue gak peduli. Gue terlalu senang sekarang.

"Kita menang! Kita menang! Kita menang! Aghhh"

TUHAAAAANNNNNN CIPTAANMU SATU INI KENAPA BEGITU SEMPURNA?

Lucas megang kedua lengan gue supaya bisa nahan gue yang tadinya mau jatuh. Wajahnya yatuhan.

"Sudah kubilang jangan lompat" kata dia saat membenarkan posisi berdiri gue.

"I-iya"

***

"Kita akan ditraktir Park-ssaem malam ini karena kita berhasil jadi juara!" Jaehyun berteriak saat kami sudah ada didalam kelas semua, tentu saja hal itu disambut meriah oleh seisi kelas, tidak terkecuali gue. Yaiyalah, makan gratis siapa yang gak seneng.

Hampir semua anggota kelas ikut dalam acara ini, Park-ssaem tidak bisa ikut karena ada urusan keluarga, tapi kartu kreditnya sudah diberikan ke Jaehyun sebagai penanggung jawab kelas. Gue seneng banget karena sekarang bisa kumpul satu kelas kayak gini.

Perlahan langit sudah gelap dan itu tandanya kami harus segera pulang ke rumah masing-masing. Yaiyalah, masa ke rumah orang lain?

"Apa kau sesenang itu?" tanya Lucas saat kami sedang berjalan menuju halte didekat restoran tadi. Mungkin dia sadar kalo daritadi gawe gue cuma senyum-senyum sendiri.

"Tentu saja!" jawab gue kegirangan. Gak mungkin gue gak seneng karena kelas gue jadi juara pertama lomba satu sekolah PLUS berhasil mengalahkan Jungwoo dan Soobin saat lomba tadi.

"Lucas?" gue dan Lucas menengok kearah sumber suara itu. Gila ini cewek cantik banget.

"Ah benar! Kau Lucas kan?" tanya dia lagi dan wajahnya terlihat berseri dan itu mengganggu gue.

"Sia-" baru aja Lucas mau ngomong tapi langsung dipotong oleh dia.

"Aku Eunseo! Kau lupa? Kita bertemu saat kau masih sekolah diluar negeri, mungkin 3 tahun yang lalu? Ah aku tidak menyangka kalau bisa bertemu denganmu disini" Heol. Dia teman Lucas di luar negeri?

"Eunseo?"

Dia mengangguk kemudian pandangannya beralih ke gue. "Hhm, dia siapa? Pacarmu?"

Lucas melirik gue sebentar kemudian kembali menatap gadis itu.

"Teman"

AH. Apa yang gue harapin?

"Baguslah! Kalau begitu sampai bertemu lagi, aku harus pergi sekarang karena sudah ditunggu oleh keluargaku"

"Dah BabyLu!"

***
Bau-bau apa ya?

DAH LAH POKOKNYA JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENTNYA SAY❤️❤️❤️

Don't Go - Lucas NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang