•Kebenaran•

1.9K 246 2
                                    

Lucas diam ditempatnya. Tidak menyangka bahwa waktu ini pada akhirnya datang juga. Seharusnya dia sudah mempersiapkan dirinya untuk ini tapi ini terjadi sangat tiba-tiba.

"Wah wah ada apa ini?"

Lucas dan Hyura menoleh ke sumber suara. Keduanya terlihat kaget melihat sosok itu hadir diantara mereka. Lagi.

"Tidak usah memasang wajah kalian yang seperti itu, apa aku tidak diharapkan disini? Kalau aku tidak salah dengar tadi kau bertanya siapa nama asli dia kan?"

Taeyong mengalihkan pandangannya ke Hyura, Hyura yang masih saja trauma dengan Taeyong terlihat pucat dan ketakutan, perlahan dia mendekati Lucas agar merasa aman dari ancaman yang berada didepannya sekarang. Orang yang merusak mimpinya untuk menjadi pianis.

"Sangat lucu," Taeyong tersenyum miring melihat gerakan Hyura yang mendekati Lucas "seharusnya yang kau jauhi adalah dia, bukan aku, dia adalah penyebab sesungguhnya mimpimu jadi rusak"

Lucas hanya diam saja. Dia tidak berkutik. Hyura menatap bingung. Apa maksud Taeyong?

"Mungkin sekarang kau masih bermain piano kalau dia tetap bermain bersama kami"

"Apa maksudmu?"

"Dia Yukhei, Wong Yukhei yang lari setelah kau dinyatakan koma"

"Kenapa kau diam saja Lucas? Ah maksudku Yukhei.."

FLASHBACK ON

"Bantu kami atau teman wanitamu itu celaka"

Lucas berhenti melangkahkan kakinya yang tadinya dia ingin meninggalkan Taeyong dan temannya yang lain di taman. Lucas kecil sudah jenuh dengan teman bermainnya ini, ah tidak cocok jika dia disebut teman. Ini sudah keberapa kalinya Taeyong meminta bantuan Lucas untuk memberi mereka sejumlah uang guna membeli barang-barang untuk mengacau atau berkelahi dengan musuh-musuh Taeyong.

Ancaman Taeyong terdengar hanya omong kosong bagi Lucas disamping itu dia sudah lelah meladeni mereka yang hanya memanfaatkannya ini.

Lucas membalikkan badannya menghadap Taeyong

"Kalau kau berani"

Lucas tidak sepenuhnya mengabaikan perkataan Taeyong karena dia tau kalau Taeyong bisa saja benar-benar melakukan hal buruk kalau sudah emosi. Sebagai gantinya, Lucas terus berada di dekat Hyura. Memperhatikan Hyura dari jauh dan sesekali bermain bersamanya.

Hari itu Lucas tidak bisa pulang ke rumah karena Ayahnya mengajak dia ke rumah neneknya, pertemuan keluarga yang tentu saja tidak bisa Lucas tolak.

Taeyong menemukan Hyura sedang di taman sendirian. Taeyong menghampiri Hyura dan menarik gadis kecil itu menjauh dari area bermain di taman. Hyura awalnya melawan tapi tiba-tiba Taeyong mengeluarkan gunting.

"Bagaimana kalau rambutmu aku rapihkan?"

Sontak Hyura kaget dan merasa dirinya terancam. Awalnya Taeyong hanya ingin menakut-nakuti Hyura tapi dia tidak sadar bahwa di belakang Hyura ada gorong-gorong yang belum sepenuhnya jadi yang cukup dalam dan terbuat dari semen.

Taeyong terus mendekatkan dirinya ke arah Hyura dan tentu saja Hyura berjalan mundur menjauhi Taeyong.

Brugh.

Hyura terjatuh. Taeyong terkejut. Segera melihat keadaa Hyura. Hyura tidak sadarkan diri da dikepalanya ada darah. Taeyong panik dan bingung harus berbuat apa, dia memutuskan untuk berlari sejauh mungkin agar tidak ada orang yang melihat bahwa dia yang mencelakai Hyura saat itu.

***

Kabar Hyura masuk rumah sakit setelah ditemukan oleh orang sekitar terdengar ditelinga Lucas. Lucas meminta kepada Ayahnya untuk diantarkan ke rumah sakit tempat Hyura dirawat. Disana dia bertemu dengan keluarga Hyura, termasuk abangnya.

Keluarga Hyura menjelaskan bahwa gadis kecil itu mengalami kerusakan pada otaknya karena benturan yang cukup keras dan penanganan yang lama, mengingat Hyura baru ditemukan setelah 1 jam sejak kejadian itu. Kerusakan otak itu menyebabkan Hyura tidak sadarkan diri.

Lucas merasa bersalah. Kenapa saat itu dia tidak ada disamping Hyura? Kenapa Hyura harus menanggung akibat dari perbuatannya?

Lucas menyalahkan dirinya sendiri terus seperti itu hingga hari keberangkatannya ke Cina, Hyura tidak bangun-bangun. Dia selama ini terus mengunjungi rumah sakit dan lebih sering menghabiskan waktu bersama abang Hyura. Lucas tetap menemani Hyura dengan bercerita kepada Hyura tentang hari-harinya, bagaimana dia mendapat juara di lomba lagi dan segala hal yang Lucas alami di hidupnya. Termasuk tentang keluarganya. Hyumin mendengar semua cerita itu.

Saat Lucas harus pergi, ia tak kunjung melihat senyum gadis yang menjadi cinta pertamanya itu.

Saat Hyura terbangun. Keluarganya senang bukan main. Semua bersyukur dan memeluk Hyura sangat erat. Menangis bahagia. Tidak terlalu lama sampai dokter menyatakan bahwa Hyura mengalami kerusakan saraf motorik yang membuat dia tidak bisa sepenuhnya menggerakan bagian tangannya termasuk jari-jarinya. Akan terjadi tremor parah apabila Hyura menggerakan bagian tangannya secara berlebihan.

Hyura sangat terkejut dan menangis sejadi-jadinya malam itu. Kenyataan bahwa mimpinya sudah sirna.

FLASHBACK OFF

***

"Kau bohong" Hyura tidak mempercayai perkataan Taeyong. Tidak mungkin Lucas yang menjadi penyebab semua itu terjadi. Tidak mungkin Lucas yang membuat dia harus mengubur mimpinya dalam-dalam.

"Buat apa aku bohong? Aku sudah menerima hukumanku untuk kejadian hari itu dan hukuman itu tidak akan pernah aku lupakan seumur hidupku. Sudah cukup rasanya diacuhkan dan dikucilkan oleh orang disekitarku. Mereka memandangku jijik. Seperti aku adalah sampah. Jadi buat apa aku bohong?"

"Ayolah Lucas... Kau jangan diam saja, wanitamu ini menuntut penjelasan darimu"

"Lu-- Yukhei... apa itu benar?"

Lucas tidak berani menatap Hyura. Dia takut, terlalu takut untuk melihat Hyura, gadis yang sudah ia rusak mimpinya.

Tidak lama, Lucas mengangguk.

Hyura terkejut melihat anak lelaki yang disukainya ini mengisyaratkan bahwa semua perkataan Taeyong itu benar.

Hyura menjauhi Lucas, perlahan. Lucas tidak berusaha menahannya. Memang seharusnya ini yang dia lakukan. Air mata Hyura jatuh. Matanya terasa panas dan hatinya terasa sakit. Bagaimana bisa?

***
Aku udah janji kan bakalan menyelesaikan cerita ini? Iya sekarang bakalan aku tepatin. Sekali lagi maaf buat kalian yang udah nunggu lama banget kelanjutan cerita ini. Maaf.

Cerita ini dari awal gak akan lebih dari 30 parts which is sebentar lagi bakalan aku abisin.

Sebelum aku hiatus lama banget kemarin sejujurnya udah kebayang endingnya bakalan gimana tapi apalah daya terlalu banyak rintangan yang menghampiri. Aku gak mau buat alasan, gimanapun aku sebagai penulis cerita ini memang salah. Mohon kalian maafin ya.

Semoga kalian bakalan suka dengan endingnya.

Much love!!!!💜💜

Don't Go - Lucas NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang