9 bulan yang lalu...
P.s. Nggak lucu gara2 kotak tertawaku minta diminyakin dulu, abis dibuat ngetik take a bite kemaren.
"Gimana? Udah dapet yang cocok?" Tanya Seongwoo yang sekarang udah duduk berhadap-hadapan dengan Daniel di salah satu restoran cepat saji ternama. Lagi-lagi Daniel yang menyeret dia untuk minta ditemani. Seongwoo sendiri juga nggak nolak sih, kan dibayarin. Pria berbadan tegap itu masih bersikeras kalau Seongwoo pacarnya, jadi harus deket-deket mulu, harus mau nemenin kemana-mana.
"Belum... Tapi kita bakalan putus, kok. Tenang aja. Ini aku bentar lagi janjian sama cewek dari Tinder, kalau cocok juga langsung aku pacarin." Jelas Daniel sambil memakan burger-nya. Sedangkan Seongwoo cuma tersenyum miris, ini udah ketiga kalinya Daniel kopi darat sama cewek atau cowok dari Tinder buat minggu ini.
Belum minggu-minggu sebelumnya... Udah belasan orang yang Daniel temuin. Masak nggak ada yang cocok sih? Mana Seongwoo selalu diajak waktu ketemuan begini. Untung dibayarin!
"Oh iya, Minhyun juga katanya mau kesini, sih. Aku ajakin tadi." Ujar Seongwoo tiba-tiba. Daniel langsung melotot, antara kaget atau... nggak terima.
"Ngapain?"
"Ya nemenin aku lah! Kamu kan kalo lagi sibuk sama gebetan-gebetanmu aku jadi duduk sendiri. Bosen! Mending sama Minhyun aja..."
"Yaudah kamu nanti duduk sama aku, sama cewek yang janjian sama aku juga..."
"Najis! Kamu kira aku baygon semprot apa!" Ledek Seongwoo sambil membenarkan kacamatanya, "lagipula kalo ada aku, success rate mu buat ngegebet cewek itu jadi berkurang. Aku kan ganteng juga, nanti dia malah naksir aku lo!"
Daniel menahan tawa waktu Seongwoo bilang dia ganteng. Yaelah, mana bisa Seongwoo kelihatan ganteng, pakaian kegedean mulu, kacamata buletnya juga malah menambah kesan imut-imut. Dasar nggak sadar diri!
"Itu Minhyun dateng. Aku kesana aja, ya! Kamu duduk disini aja nanti sama calon cewekmu!"
"Eh, eh... tapi!"
Sebelum Daniel berhasil menahan Seongwoo, pria kurus itu sudah berhasil berlari mendekati sahabatnya. Kebetulan Minhyun sudah meletakkan tasnya ke salah satu kursi dan pergi memesan makanan, jadi Seongwoo duduk sendiri menunggu Minhyun. Posisinya masih tak terlalu jauh dengan Daniel, kebetulan juga Seongwoo dan Daniel masih hadap-hadapan, hanya terhadang beberapa kursi dan meja.
"Daniel ya?" Tanya seorang perempuan anggun yang mendekati meja Daniel. Pria yang daritadi ngelihatin Seongwoo ngobrol sama Minhyun pun tersadar. Dia pun mempersilahkan wanita itu untuk duduk didepannya.
Daniel mengiyakan, dan wanita itu pun mengangguk sambil tersenyum. Daniel juga membalas senyumannya, hanya saja mata pria playboy itu masih sesekali melirik ke balik punggung perempuan itu, tempat dimana Seongwoo dan Minhyun duduk bersebelahan, dempet-dempetan kayak di metromini.
Daniel kan jadi panas!
Beralih ke meja Seongwoo dan Minhyun. Mereka berdua cuma mengobrol biasa, membicarakan persoalan sehari-hari dan kuliah.
"Lo nggak mau putus sama itu tokek polkadot?" Tanya Minhyun di sela-sela makan. Seongwoo tersedak.
"Ya maunya sih, nyon." Jawab Seongwoo usai menyesap cola-nya, "tapi dia tuh, mau cari ganti susaaah banget. Yang katanya jelek lah, ketuaan lah, kemudaan lah, item lah, pucet lah, cerewet banget sumpah!"
"Terus kamu ngapain nunggu dia segala? Tinggal mutusin doang, kok lo yang jadi ribet?"
Lah iya juga, Seongwoo jadi mempertanyakan eksistensi hubungannya sama Daniel selama ini. Kenapa dia masih betah juga sama Daniel? Kan tinggal minta putus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breakup Challenge - OngNiel
FanfictionDaniel yakin dia playboy ulung, paling lama bertahan pacaran paling cuma dua minggu. Tapi entah bagaimana caranya, ini hampir satu tahun dia bersama dengan Ong Seongwoo, pria yang kecerobohannya tenar seantero kampus itu. Daniel harus mempertahankan...