Part 8

14.2K 2.2K 802
                                    

9 bulan yang lalu lagi, chap depan flashback juga. Abis ini ga ada yang flash back lagi... kayaknya sih.









Sebelum Seongwoo diperbudak Daniel buat rutin malmingan di apartemen mereka, dia emang sering banget keluar bareng Minhyun buat makan-makan. Sekarang aja mereka lagi makan di salah satu kedai bulgogi langganan mereka berdua. Seongwoo suka banget sama makanan disini, dan Minhyun suka banget lihat Seongwoo makan. Kan pas.

"Seongwoo" Panggil Minhyun ke Seongwoo yang lagi sibuk sama makanannya. Yang dipanggil pun mengangkat kepalanya refleks. Mulutnya masih penuh sama makanan, yang pastinya bikin Minhyun makin emes.

"Lo kok balikan lagi sih sama Daniel? Lo diguna-guna apa gimana?"

"Bwahaha, orang ganteng mah kebal begituaaann..." Ujar Seongwoo yang telah berhasil menelan makanannya, "ya... Balikan aja."

Minhyun mendesah berat, seberat perasaannya yang belum terbalaskan. Belum lo ya!

"Lo nggak capek apa, setiap dia masuk pagi, lo dipaksa berangkat pagi juga. Tiap dia pulang malem, lo nungguin dia sampai pulang juga..." Tanya Minhyun kembali. Tapi bukannya Seongwoo merasa apa yang dikatakan Minhyun benar, dia justru menggeleng.

"Nggak masalah, sih. Kan lumayan, hemat transport. Gue makan juga sering dibayarin, enak lah pokoknya. Kayak punya sugar daddy. Haha..." Jawab Seongwoo santai sambil menyuapkan sepotong daging di atas panggangan ke mulutnya. Toh bener kok apa yang si surai hitam omongin, Daniel walaupun brengsek, somehow dia selalu bisa ngayomin Seongwoo yang notabene lebih tua dari dia.

Kalo orang lain mah baper, untung Seongwoo otaknya nggak jauh dari celengan babi dan isinya. Jadi belum sempet buat baper-baper ria.

"Kalo mau hemat transport sama makan sama gue juga bisa kali..." Ujar Minhyun terlampau pelan, sampai kalah keras sama suara segerombolan orang yang baru masuk.

"Woo? Kok kamu disini?"

Entah jodoh atau gimana, salah satu pria di kelompok itu adalah Daniel. Seongwoo hampir aja keselek waktu lihat pacarnya itu yang datang, bisa ngambek itu beruang kalau dia tau lagi jalan sama Minhyun. Tapi... masa bodoh, lah! Selama ini kan Daniel nggak pernah marah besar ke dia.

"Lagi makan nih sama Minhyun..." Jawab Seongwoo sambil memaksakan senyum, sedang Daniel wajahnya datar-datar aja. Bahkan pria itu malah mengundang ketiga temannya untuk mendekat.

"Yaudah, ngikut... Guys, sini aja sebelah pacar gue." Ujar Daniel sambil memanggil teman-temannya sesama sok-badboy-tapi-nggak-juga itu. Mereka langsung duduk berhadap-hadapan, satu sisi mejanya isi tiga orang. Dan tentu saja, Daniel duduk di sebelah Seongwoo sambil mepet-mepet modus.

"Tapi kan, Minhyun..." Seongwoo yang sungkan langsung melirik Minhyun. Pria itu memasang wajah nggak suka. Ya iyalah, Seongwoo sama dia ngedate lo ini! Kok malah diganggu...

"Udah, nggak apa-apa." Bujuk Daniel sambil mencubit pipi Seongwoo, "aku bayarin nanti semua, sekalian makan Minhyun juga boleh. Kecil..."

"Gue masih mampu bayar makanan gue sendiri, anjir!" Jawab Minhyun yang makin emosi. Ini bukan masalah dibayarin atau enggaknya, ini masalah harga diri!

Semakin emosi, Minhyun membereskan barang bawaannya, berniat pergi meninggalkan orang-orang itu. Seongwoo yang ngelihat jadi panik, dia kan belum selesai makan. Haduh, pilih pulang sama siapa ini nanti...

"Seongwoo, pulang yuk." Ajak Minhyun, tapi Daniel yang posesif langsung melingkarkan sebelah tanganannya ke pinggang Seongwoo.

"Dia pulang sama gue, lo kalo pulang duluan aja." Ujar Daniel dengan nada mengintimidasinya.

Breakup Challenge - OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang