Part 16

16.4K 2.2K 1.5K
                                    

Hening. Daritadi Daniel cuma bisa diem sambil memandangi langit-langit apartemen Seongwoo.

Hari ini hari jadi mereka yang setahun, tepat dimana mereka pertama kali kenalan dan pacaran. Iya, cuma satu hari. Instan emang, kayak mi yang di stok sama kalian anak kosan. Habis, mereka mengawalinya cuma buat pura-pura, dan ajaibnya, sekarang malah jadi keterusan! Ini mah namanya kura-kura makan kolak, alias pura-pura tapi endingnya enak, hehe.

Halah, fokus, Daniel! Kamu kan lagi merenungkan kesalahan dalam hidupmu!

"Ayo!" Seongwoo keluar dari kamarnya dengan sweater jingga kebesaran dan celana panjang hitam. Dia barusan siap-siap, ada urusan di kampus katanya, dan dengan amat sangat terpaksa serta berat hati, Daniel mau mengantarkannya menuju tempat itu.

"Pake mobil Minhyun ya!" Kata Seongwoo sambil menata tas ranselnya, Daniel menatap sinis.

"Mobil aku lebih bagus."

"Niel, aku mau balikin mobil itu. Gimana mau balikinnya coba kalo nggak dianter ke orangnya, mumpung Minhyun juga ada di kampus, nih."

"Kamu mau ke kampus cuma mau balikin mobil dia? Dih, Woo. Mending kamu diem di apartemen, dia suruh ngambil kesini. Tinggalin kunci mobilnya di depan pintu gitu, terus kamunya tidur. Katanya mau pilek kan, tadi? Kalo kamu sakit siapa coba yang bakal ketularan duluan? Aku, Woo!" Mulut Daniel yang kadang-kadang cerewet memulai pidato panjangnya. Kalau menyangkut Minhyun mah Daniel selalu anti, jadi sensitif banget kayak pantat bayi.

Seongwoo menggendong tas ranselnya, dia mendekati Daniel dan menepuk-nepuk pipi tirus pria itu pelan.

"Nggak, Nieeeel. Ada urusan buat tugas juga, harus di lab soalnya datanya ada disana," tangan pria bersurai hitam itu masih menangkup lembut pipi Daniel, dia tersenyum kecil, "udah setahun masih nggak percayaan aja!"

***

"Dah, disini aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dah, disini aja. Biasanya dia parkir disini kok." Daniel menghentikan mobil itu di tempat parkir yang terbuka. Sialnya hari ini mendung, jadi mobil Minhyun nanti nggak ikutan panas. Kesel. Apa perlu Daniel bakar aja?

"Terus aku baliknya gimana?" Tanya pria itu pada Seongwoo. Yang diajak bicara mengerjap kecil.

"Itu kaki dipake! Kalo nganggur di amputasi ntar!" Seongwoo tertawa kecil sembari melepas sabuk pengamannya. Siapa suruh Daniel dulu ngomong begitu ke adeknya, sekarang, gantian dibilangin gitu jadi ngambek kan dia!

Daniel beneran jadi murka, kali ini serius, sampai alisnya berkerut dan matanya memandang Seongwoo dengan sinis. Tak berapa lama, tangan pria itu pun usil meraih pinggang kecil Seongwoo yang ada di sampingnya.

"Hahah—geli! Geli, Niel, ampun ampun, Usroooooo!" sebelum teriakan Seongwoo semakin menjadi dan mereka digrebek om satpam, Daniel melepaskan gelitikannya, "kamu naik bis bisa kan? Ato naik taksi? Ntar aku ganti deh uangnyaaa"

Breakup Challenge - OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang