Daniel dan Seongwoo akhirnya sampai di dalam apartemen mereka. Tadi Daniel sudah kembali dulu ke apartemennya buat mandi dan mengganti baju. Ya kali mau bobok sama si dia tapi bau keringat, polusi, kuman, dan bakteri. Nyabun dulu, lah!
Setelah membersihkan tubuhnya, Daniel menghampiri apartemen Seongwoo. Dia masuk tanpa permisi, soalnya sih udah biasa. Pria berpostur tegap itu memang sudah menghapal pin apartemen Seongwoo diluar kepala. Bukannya apa, kan sebagai tetangga apartemen wajib hukumnya saling membantu, apalagi Seongwoo itu ceroboh banget, takutnya kalo ada kejadian darurat, siapa juga yang mau bantu? Minhyun? Jauh! Daniel kan lebih deket, lebih bisa diandalkan. Jadi dia... maksa Seongwoo buat ngasih pin apartemennya.
"Mau nonton apa?" Tanya Daniel sembari mendekati Seongwoo di atas ranjang. Di tempat tidur itu sudah disiapkan meja lipat kecil dengan laptop diatasnya. Mereka berdua memang kalau malam Sabtu begini suka nonton bareng. Nggak pernah yang biru-biru kok, kan mereka sukanya warna abu-abu kobokan.
"Nggak tauu, belum sempet download apa-apa... Bosenn!" Rengek Seongwoo sambil pencet-pencet sembarang tombol di laptopnya. Daniel yang ngelihat itu panik, di tangan Seongwoo bisa-bisa laptop itu lebih berbahaya dari tabung gas oplosan. Pria surai pirang itu pun menahan tangan Seongwoo dari belakang, hampir mirip memeluk gitu.
"Eh, eh! Jangan kasar gitu mencetinnya! Baru dibenerin bulan lalu juga! Kalo rusak lagi aku nggak mau nganter kamu ke tempat reparasi, lo!"
"Yaudah Minhyun aja yang nganter!" Seongwoo udah menggunakan jurus andalannya, yaitu jurus kalo-kamu-nggak-mau-yaudah-minhyun-aja. Daniel lemah sih, diancem dikit begitu aja langsung kalah. Jadi Seongwoo kan suka menggunakan Minhyun dalam setiap ancamannya.
"Apa sih kamu tuh! Dikit-dikit Minhyun, dikit-dikit Minhyun.." Daniel melonggarkan cengkramannya dari pergelangan tangan Seongwoo, kemudian mengambil ponsel dari saku celana pendeknya, "nih, main pake handphone ku aja!"
Seongwoo bener-bener berhenti ngambek waktu Daniel menyodorkan handphone-nya. Jarang-jarang lo Daniel mau meminjamkan ponselnya kayak gini, soalnya dia udah dua kali ngebuat layar handphone itu retak.
"Niel nyimpen foto cewek-cewek nggak, ya..." Seongwoo mencicit pelan sambil memposisikan tubuhnya agar nyaman di samping Daniel. Pria yang lebih tua menaruh kepalanya ke dada Daniel, sedangkan pemilik dada itu menyandarkan tubuhnya di headboard tempat tidur sambil fokus ke laptop Seongwoo buat nonton One Punch Man.
"Ngapain di simpen? Lihat di IG juga banyak. Ngabis-ngabisin memori hp aja..." Ujar Daniel tanpa melepaskan pandangannya pada layar laptop.
"Tapi fotoku banyak tuh?"
"Ya soalnya kan kamu sering pinjem buat selfie..."
"Ini fotoku dari IG juga ada, nggak selfie pake hp kamu..." Kata Seongwoo sambil terus scrolling di galeri handphone Daniel, "lah kok ada fotoku SMA juga?"
"Berisik! Ini jadi lupa kan Saitama sensei tadi nonjok siapa!" Daniel mengarahkan jemarinya pada keyboard laptop, memundurkan sedikit video yang diputarnya.
"Kamu udah nonton itu 253625 kali, Niel! Masak lupa juga!" Seongwoo masang muka sinis. Nyebelin Daniel emang, bilang aja dia sering ngelihatin fotonya, beres kan?
Pria surai hitam itu kemudian mengambil sebuah foto dirinya sendiri dengan filter kucing favorit. Cekrek-cekrek, ganteng! Iya lah, nggak ada kondisi dimana Seongwoo itu nggak ganteng. Atau... cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breakup Challenge - OngNiel
Hayran KurguDaniel yakin dia playboy ulung, paling lama bertahan pacaran paling cuma dua minggu. Tapi entah bagaimana caranya, ini hampir satu tahun dia bersama dengan Ong Seongwoo, pria yang kecerobohannya tenar seantero kampus itu. Daniel harus mempertahankan...