Part 19

11.1K 1.7K 590
                                    

"Aku mau kamu"

Daniel menumpukan tangannya pada sandaran lengan di kursi Seongwoo. Bibirnya mendekat ke wajah yang lebih tua. Aroma mint mulai menguar di indra penciuman pria yang duduk dengan dahi berkerut itu. Ini kenapa coba Daniel merem-merem begini? Mau coba cium dia gitu? Nggak, nggak boleh! Harga diri Seongwoo nggak mau diobral murah begitu aja!

Seongwoo mengangkat kedua telapak tangannya, mendorong wajah Daniel yang mulai berjarak hanya sekian senti dari wajahnya sendiri. Dan pergulatan nggak jelas itu semakin diperparah ketika Daniel juga nggak mau ngalah. Dengan cekatan, dia mencengkram kedua pergelangan tangan Seongwoo agar nggak menghalangi wajahnya yang ingin mendarat ke tubuh yang lebih tua.

"Aku cuma mau kamu sama aku balikan, Woo. Ya? Ya? Ya?" Daniel melebarkan kedua tangan Seongwoo, memaksanya supaya yang lebih muda bisa melihat wajah pria yang tengah duduk itu. Tapi, bukan Seongwoo namanya kalau gampang mengalah begini! Dengan kekuatan lebih, Seongwoo masih berusaha menekan wajah Daniel agar nggak mendekatinya kembali.

"Nggak mau! Kamu nggak boleh maksa perasaan orang lain, Dan! Kamu pikir ini jamannya Siti Nurhaliza apa dipaksa-paksa begini?" Kata Seongwoo sambil masih berusaha mendorong wajah Daniel.

"Siti Nurbaya, Woo."

"Iya itu lah pokoknya! Nggak usah maksa orang laeeeeen!"

Dan Daniel menyerah. Dia berdiri tegap sambil berkacak pinggang. Huft, padahal dia tau persis Seongwoo itu naksir berat sama dia. Tapi kenapa diajak balikan begini susah amat, sih?

"Ini tuh bukan soal orang lain. Ini soal kamu. Lagipula kamu kan seneng-seneng aja jadi pacar aku?"

"Kata siapaaaaa!" Seongwoo menggapai pipi Daniel, menariknya kegemasan seolah slime yang lagi di review sama yutuber dibawah umur.

"Aduh! Ya kata kamu lah!"

"Aku nggak pernah ngomong gitu!"

"Kamu ngomongnya pake bahasa tubuh, Woo!" Pria yang lebih muda berusaha melepaskan cengkraman Seongwoo yang semakin menguat ke kedua pipinya. Tapi tetep aja dalam hati lowkey dia seneng juga sih, gini-gini kan berarti Seongwoo masih mau pegang-pegang dia, hehe.

Tinggal hitungan hari aja, Seongwoo pasti mau megang bagian tubuh Daniel yang lainnya juga.

Tangan sama kepalanya! Kalian mikir apaan hayo?

"Mana ada bahasa tubuh! Bahasa qolbu manusia pra sejarah sekalian aja kamu pelajarin! Atau di mata kuliahku itu ada Pemrosesan Bahasa Alami!" Pria manis itu semakin ngambek, dia nggak mau dituduh sembarangan sama mantannya yang busuk ini. Apalagi dituduh seneng pacaran sama dia!

"Aku serius! Misalnya, aku kamu bolehin tidur di kamarmu tuh, seranjang lagi." Bela Daniel lagi.

"Study tour SMP aku juga bisa tuh tidur sebelahan sama temenku!" Elak Seongwoo, sambil mengencangkan cubitannya di kedua pipi yang lebih muda.

"Aduh, Woo! Sakit! Udah udah!" Daniel mengaduh, lalu tak lama kemudian dia menambahkan,"kita sering ciuman, bukannya? Kadang malah kamu yang lebih napsu—"

"AJSHAJHJ berisik! Keluar sana!"

Seongwoo berdiri, tapi tangannya masih setia mencubit pipi Daniel sambil menyeretnya ke depan pintu keluar. Nggak tau kenapa, Seongwoo merasa tertangkap basah, ketahuan dengan mudah. Tapi... tapi dia beneran nggak mau balikan sama Daniel kok! Buat apa coba? Daniel bisa dapet yang lebih baik dari dia, banyak kok yang mau sama si pleiboi ini! Pokoknya selain Seongwoo!

Ini kenapa Daniel nggak nyerah aja sih!

"Udah! Pergi sana!" Setelah susah payah, Seongwoo berhasil mengeluarkan Daniel dari laboratoriumnya yang suci. Pria bersurai pirang itu mengusak pipinya yang memerah, efek lama dicubit dan dekat-dekat si dia.

Breakup Challenge - OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang