Rutinitas ong-niel nyatanya nggak jauh beda dari masa-masa mereka pacaran sebelum ada drama putus dulu. Mereka masih pulang-pergi kuliah bareng, makan bareng, dan nggak pernah properly dating karena kesibukan masing-masing (juga karena mereka malesnya minta ampun). Tapi faktor yang membedakan justru sifat mereka. Nggak tau kenapa, mungkin bawaan bayi, eh nggak ding, bawaan status baru, mereka makin terbuka akan keberadaan satu sama lain, walaupun masih nggak mengakui kalau mereka saling sayang saat diinterogasi teman terdekat. Shipper ongniel pun makin banyak, malah udah ada membercard-nya kayak MLM.
"Nieelll!" Seongwoo menelpon Daniel yang baru aja sampai di apartemennya. Dia baru selonjoran sehabis pulang mengantarkan Seongwoo ke kampus. Pria yang lebih tua bersiap untuk suatu tes, tapi karena kecerobohannya yang nggak tersembuhkan, dia malah ninggalin begitu aja dompet dan tanda pengenalnya di mobil milik yang lebih muda.
"Iya, ketinggalan, bawain sini dong! Maaf ngerepotin..." Seongwoo memohon untuk kesekian kali, dan Daniel yang memang udah terbutakan oleh pria manis itu pun maju, melesat ke tempat parkir apartemen lalu menuju ke TKP.
Seulgi melihat dengan pandangan heran.
Ini pertama kalinya Seulgi dan Seongwoo ada di satu lokasi tanpa direcoki pihak ketiga, aka Daniel. Jadwal tes mereka sama tanpa disengaja, dan Seongwoo yang kebetulan lagi nggak ada teman pun menyapa Seulgi yang lagi duduk santai. Perempuan berambut pirang itu segera bertanya setelah Seongwoo mematikan telepon.
"Daniel mau kesini?"
Seongwoo mengangguk.
Seulgi menggeleng, kagum luar biasa.
"Hebat, jarang-jarang Daniel mau bantuin orang sampe segininya." Gumam Seulgi yang masih bisa didengar Seongwoo.
"Mau gimana lagi, kan ketinggalan di mobilnya. Ya dia terpaksa nganter deh, hehe." Pria itu lalu tertawa polos, menghiraukan tatapan Seulgi yang masih keheranan. Namun perhatian si wanita langsung beralih ke genggaman tangan Seongwoo yang bersinar terang melebihi masa depannya.
"Itu... handphone kak Seongwoo sama kayak punya Daniel ya? Sungsang Galaksi yang terbaru kan?"
Seongwoo ikut melihat ponsel yang ada digenggamannya, dibolak-baliknya persegi panjang itu dengan hati-hati.
"Oh ini..." Si pria memberi jeda sedetik, "ini emang belinya bareng Daniel sih."
"Dibeliin?" Tanya perempuan rambut pirang itu penuh selidik.
"Nggak! Aku bilang aku bakal ganti kok, sekarang aja masih aku cicil."
Oke, pikiran Seulgi makin nggak nyaman. Bayang-bayang konten tidak family friendly masuk ke imajinasinya. Ingin istighfar, tapi tidak boleh berburuk sangka. Kak Seongwoo... bukan bayi gula kan? Eh tapi bayi gula kan lebih muda, terus apa istilahnya kalau lebih tua begini? Bukan gula pasir lagi ini mungkin, tapi gula aren!
"Kak Seongwoo... bayar pake apa?" Alis Seulgi bertautan, melihat Seongwoo dengan intens tanpa mempedulikan peserta tes lain yang tengah lalu lalang. Mata si pria yang lebih tua pun ikut membelo.
"Sarapan."
Oh no.
Oh God.
Daniel sarapan Kak Seongwoo...
"Despacito..." Gumam Seulgi tanpa sadar, Seongwoo menggeleng.
"Daniel sukanya sarapan ayam goreng sih, tapi mulai aku kurangin, aku suruh makan oats aja."
Seulgi nggak tau harus lega atau harus khawatir akan kesehatan pendengaran Seongwoo.
"Oh..." Seulgi mengangguk paham, "kirain despacito."
KAMU SEDANG MEMBACA
Breakup Challenge - OngNiel
FanfictionDaniel yakin dia playboy ulung, paling lama bertahan pacaran paling cuma dua minggu. Tapi entah bagaimana caranya, ini hampir satu tahun dia bersama dengan Ong Seongwoo, pria yang kecerobohannya tenar seantero kampus itu. Daniel harus mempertahankan...