Ada ninja duduk di sudut kereta
Syuting semalam membuat mataku memerah. Dunia terlalu kejam, memaksaku untuk bersandiwara meski terlalu naif banyak orang menangis dengan sandiwara konyol mereka lihat.
Hujan bulan ini membuat korea lebih ramai dengan tetes hujan yang ikut berhambur dengan insan yang tengah berkabu. Ah.. Andai dulu aku mengikuti keinginan ayahku untuk hidup normal, tak akan terasa begitu berat bagiku untuk melangkah keluar dari rumah.
"itu Lee Jong Suk!!! Ahhh... Benar itu diaa... Itu benar-benar Lee Jong Suk " teriak mereka membuyarkanku. Dengan terpakasa aku menarik kedua sudut bibirku untuk menyapa mereka.
Mereka berusaha mendekat menggunakan segala cara yang aneh. Mereka bilang mereka adalah fansku namun mereka mendekatiku dengan cara menyakitiku. Meskipun banyak bodyguard yang telah bersiap masih saja ada celah bagi mereka.
Aku menyelesaikan wawancara singkat itu dengan penuh ambisi. Terkadang banyak orang yang terkagum-kagum dengan kalimat konyol yang kuseliokan di pembicaraan.
"wawancara selesai. Mau kemana kau? " teriak lelaki paruh baya itu menggangguku, ya dia managerku.
"aku akan pulang sendiri. Aku tak ingin merepotkanmu. " dia mengangguk dan pergi begitu saja.
Ku masuki mobilku dengan perlahan, dengan santai ku putar musik melow yang mengalun dengan sendirinya. Baru saja 20 menit perjalanan mobil ini terhenti dengan begitu saja.
"mobil sial!!" umpatku sambil merutuk stir mobil yang tengah kudiami.
Dengan sangat terpaksa aku mulai menggenakan berlapis-lapis pakaian, ingat aku seorang aktor ternama!
Aku mencari alat transportasi umum yang tidak terlalu mengganggu. Kuputuskan menaiki kereta bawah tanah untuk menuju apartemen, rasa lelahku sudah keterlaluan.
Beruntung aku, tidak terlalu banyak penumpang hari ini. Dan lebih lagi tidak ada yang mengenaliku, padahal aku ini aktor ternama.
Suasana ramai tercipta dengan sunyi dari sekian orang yang tengah mendengkur keras. Kereta berhenti, penumpang keluar masuk bergantian. Entah kenapa pintu kereta itu terlihat menarik dengan seorang wanita berbalut kain disekujur tubuhnya. Hanya matanya yang nampak, selebihnya tidak. Dia seperri ninja. Dia memilih melewatiku dan duduk di sudut, apa dia buta?? banyak sekali kursi kosong di sebelahku dan dia memilih berdiam diri di sudut. Dia telah melewatkan waktu untuk berdua dengan seorang aktor terkenal negeri ini.
Entah kenapa aku memperhatikan ninja itu. Dia sama sekali tak mendongakkan kepalanya.
Masih berdiam di sana gadis itu mulai mengangkat kepalanya membaca plang tulisan panduan yang ada di depannya. Dia bermata biru, dia mempunyai mata yang cantik.
Mata kami berpapasan, sedetik. Dengan cepat dia menunduk kembali.
"sekarang kau tersepona denganku kan? " dengusku dengan sombong.
Di terminal selanjutnya di turun dengan tergesa, kainnya menyapu wajahku. Memaksa mataku mengikutinya hingga pintu.
Kembali kulihat, dia meninggalkan sesuatu miliknya. Sebuah buku dengan aksara yang tak kupahami lengkap dengan DVD yang melekat. Aku memalingkan wajahku kearah jendela. Bayangan dia telah lenyap. Dia ninja yang duduk di sudut kereta.
Bojonegoro 19 Maret 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Syahadat di Langit Korea
Spiritual"Haruskah aku senang bertemu denganmu atau tidak?" "namun bagaimanapun juga terimakasih telah mengenalkanku kepada Tuhanku yang sesungguhnya." -Lee Jongsuk Ini hanya cerita fiksi. Kurang lebihnya mohon dimaklumi. Afwan... Selamat membaca!!!