Antara
Padang, 20 November 2015Keringatku menetes begitu saja
Embun pagi yang dahulu ada kini sirna
Semua waktu yang telah ku lewati
Kembali terputar dalam pikiran
Aku seakan-akan kembali ke masa dahulu
Saat aku bersamamu
Kita satu sekolah
Kamu terlihat begitu lugu
Bersama teman sepermainanmu
Celana panjang berwarna biru tua
Dan baju putih yang kamu kenakan
Waktu itu kamu terlihat sangat rapi
Kamu adalah murid kesayangan guru
Kamu adalah bintang di sekolah kita
Senyum tulus ku kembangkan untukmu saat itu
Dan kamu membalasnya dengan senyum yang menguggah hati
Binar matamu menciptakan kehangatan tersendiri untukku
Aku galau..
Sekarang aku tidak bis melihat binar mata itu lagi
Kamu sangat jauh dariku
Aku putus asa..
Kamu pergi karenaku
Kamu pergi mengikuti kata hatiku
Karena kamu sangat mencintaiku
Aku menyesal dengan semua pilihanku
Sangat menyesal
Aku kembali ke masaku
Aku menangis
Air mata ini menghujani pipiku
KAMU SEDANG MEMBACA
Serumpun Bambu
Poetrykumpulan puisi dan sajak. Sebenarnya pembuatan puisi dan sajak ini sangat berhubungan dengan Novel GUGUR karya saya sendiri. Di puisi dan sajak ini sangat menjelaskan perasaan saya saat bercerita di Novel GUGUR. Yaa, tentang kekasih yang jauh itu. ...