20

28 3 0
                                    

Temanku
Padang, 26 Januari 2016

Terkala terbangun dari lamunan
Semua orang terpaku
Melihat teman yang tertindas mati tafi siang

Kecelakaan maut itu
Yerus saja menghantuiku
Seakan-akan kejadian itu terus terputar di dalam benakku

Butiran bening ini menghujaniku
Pipi basah olehnya
Bibir ini tak mampu berucap lagi

Seolah-olah terkunci rapat
Melihat teman berbaring di kasur
Di selimuti dengan kain panjang hitam

Dan wajahnya di tutupi dengan selendang putih
Terbayang wajah yang dahulu penuh senyum itu
Kini berbaring di sana

Dengan nikmat kau pergi
Kau masuki lahatmu
Dan ditutupi oleh tanah

Semua orang menangis
Tak ada satu pun yang mengharapkan kepergianmu
Bersenang-senanglah di sana dan tunggulah kami yang akan menyusulmu

Serumpun BambuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang