Temanku
Padang, 26 Januari 2016Terkala terbangun dari lamunan
Semua orang terpaku
Melihat teman yang tertindas mati tafi siangKecelakaan maut itu
Yerus saja menghantuiku
Seakan-akan kejadian itu terus terputar di dalam benakkuButiran bening ini menghujaniku
Pipi basah olehnya
Bibir ini tak mampu berucap lagiSeolah-olah terkunci rapat
Melihat teman berbaring di kasur
Di selimuti dengan kain panjang hitamDan wajahnya di tutupi dengan selendang putih
Terbayang wajah yang dahulu penuh senyum itu
Kini berbaring di sanaDengan nikmat kau pergi
Kau masuki lahatmu
Dan ditutupi oleh tanahSemua orang menangis
Tak ada satu pun yang mengharapkan kepergianmu
Bersenang-senanglah di sana dan tunggulah kami yang akan menyusulmu
KAMU SEDANG MEMBACA
Serumpun Bambu
Poetrykumpulan puisi dan sajak. Sebenarnya pembuatan puisi dan sajak ini sangat berhubungan dengan Novel GUGUR karya saya sendiri. Di puisi dan sajak ini sangat menjelaskan perasaan saya saat bercerita di Novel GUGUR. Yaa, tentang kekasih yang jauh itu. ...