Ibu I love you
Padang, 16 Februari 2016
Bersama
Nadira Zelila DestiKau rumah bagiku
Dengan sejuta cinta memupukku
Kau sirami aku dengan kasih sayangmu
Tiada satu pun yang mampu
Memperlalukanku seperti ini
Walau duka ku siram padamu
Tapi hati mu selalu damai menantiku
Walau kadang bisa dari lidah ku menyerangmuTapi senyum selalu terpatri indah di wajahmu
Kau bekerja tanpa kenal lelah
Kau biarkan keringat menetes di keningmu
Dengan pengharapan sesuap nasi
Penghidupan kami
Kadang jatuh kau tetap berdiri
Walau kadang darah menggenang
Tapi semangat kau hadiahkan
Senyum teguh menguatkan
Walau caci kau telankan
Kau tak peduli dengan semua itu
Saat sakit pun kau tetap bekerja
Terkadang aku tidak mengetahui hal itu
Terkadang kau menutup mata
Mengatakan tidak apa-apa
Walau lelah dan penat kau rasa
Ibuku yang ku cinta
Terima kasih atas segalanya
Karena dirimu aku bisa tumbuh
Tak mampu aku ungkapkan dengan kata-kata
Cinta kasihmu hal terindah untukku
Kau korbankan jiwa dan ragamu untukku
Walau sakit karenanya
Kau tetap tertawa bahagia
Melihat aku menyandang kata sang juara
Kau kian bahagia melihat aku tertawa
KAMU SEDANG MEMBACA
Serumpun Bambu
Poetrykumpulan puisi dan sajak. Sebenarnya pembuatan puisi dan sajak ini sangat berhubungan dengan Novel GUGUR karya saya sendiri. Di puisi dan sajak ini sangat menjelaskan perasaan saya saat bercerita di Novel GUGUR. Yaa, tentang kekasih yang jauh itu. ...