Tidak seperti sebuah kisah asmarolaka layaknya sandyakala dikala swastamika menciptakan harsa, indah tapi hanya sementara. Sebab Ini istana cinta yang di bangun Jagat dan Renjana menjadikan Harsa dan Binar layaknya sumber keutuhan dan kehidupan dalam naungan keduanya, bersama Bentala Sagara turut menyempurnakan."Mas, setelah ini kembali ke kantor?"
Wanita pemilik senyum lembut nan menawan itu berjalan kearah sofa tamu setelah selesai menunaikan sholat dzuhur di kamar pribadi nya tadi.
Jagat tersenyum seraya mengangguk pelan, "Satu jadwal meeting lagi Honey," sahutnya, lalu ia bangkit demi bisa membimbing Narsa duduk di sampingnya.
Melihat hidangan makan siang yang di masak Jagat tadi telah tersaji apik di atas meja, Narsa yang sudah mendaratkan bokongnya di samping Jagat mencebik gemas, "Seharusnya ini tugas istri." gumamnya pelan lalu ia kembali menjatuhkan atensinya kepada satu piring nasi beserta lauk pauk nya---Baked Fish.
Uh serius Narsa mendadak lapar sekali.
"Kata siapa," sahut Jagat enteng. "Dalam rumah tangga itu tidak ada tugas istri dan tugas suami, yang benar adalah kerjasama." tukasnya, lalu meraih piring makan siang mereka tanpa ingin tahu ekspresi wanita menawan di sampingnya ini Jagat memuluk nasi menggunakan tangannya berikut dengan secuil baked Fish itu kemudian ia sodorkan kearah mulut sang calon istri. "Waktunya makan Mrs. Bumantara."
Tentu saja Narsa menerima suapan sang calon suami. Sembari mengunyah ia mengulum senyum saat Jagat berganti memasukkan pulukan nasi itu untuk dirinya sendiri. Makan sepiring bersama seperti ini ketika mereka sedang berdua adalah hal yang sudah mereka lakukan sejak lama sehingga keduanya sudah terbiasa. Terkesan irit ya. Anggap saja begitu.
Narsa dan Jagat adalah salah satu pasangan yang tidak mahir romantis dalam hal ucapan atau sejenisnya. Keduanya lebih mahir mengungkapkan atau menunjukkan melalui perlakuan ataupun perbuatan hingga menjadi sebuah kebiasaan. Salah satunya adalah makan dengan satu piring bersama terkadang Jagat yang mengambil alih untuk menyuapinya dan terkadang juga Narsa yang mengambil alih untuk menyuapi Jagat.
Tapi kalau Narsa boleh jujur, Jagat lah yang sering mengambil alih peran tersebut hingga Nasi dan Lauk mereka tidak tersisa di piring. Jika merasa kurang kenyang mereka akan menambah dan kembali makan bersama.
Jadi bagaimana, Narsa diam-diam tak mensyukuri bagaimana Tuhan menghadiahkan Jagat untuk dirinya bahkan untuk Harsa juga. Bukan hanya mencintai Jagat sudah menjadi Idola Narsa disaat wanita itu memiliki lara tanpa celah yang masih berdarah basah.
"Ikan nya kurang besar mas ngga terasa ini," protesnya saat Narsa melirik Nasi yang kembali di ulurkan Jagat.
Membuat kekehan Jagat terdengar merdu, ia lalu mengangguk dan mencuil potongan yang lebih besar lagi membuat senyum Narsa terukir terlalu cantik di sepasang cakrawala coklat pekat milik Jagat.
Kembali bersama-sama menikmati makan siang mereka dengan meminimkan obrolan saat makan, Narsa menyodorkan gelas air putih kepada Jagat saat menyadari nasi dan lauk mereka hampir habis.
"Mas aku sudah, Mas habiskan ya tinggal tiga suap lagi,"
"Tidak bisa," tolak Jagat cepat
"Mas--" protesnya sembari mencebikan bibirnya pelan.
Cantik dan gemas. Puji Jagat dalam hati.
"Minum sayang," pinta Jagat saat Narsa hanya menggantungkan gelas airminum itu demi bisa memprotes Jagat.
![](https://img.wattpad.com/cover/141205730-288-k360719.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nawasena Hasya Narsa
ChickLitNote: Yang Baik diambil yang kurang baik dijadikan pelajaran (Mengandung Adegan Kekerasan) Hasya Narsa adalah dua Jiwa yang berbeda Dua ukiran wajah yang tak sama namun mereka sama Terpahat dalam kehalusan dan tersuguhkan dalam kelembutan Akan tet...