Kenapa setiap gue lihat lo, hati gue berdetak lebih cepat? Apa benar gue jatuh hati sama lo? Tapi gue belum siap, gue takut masa lalu gue terulang kembali.
QiqihSetelah menempuh perjalanan sekitar 15 menit dari taman kota, akhirnya Lia, Qiqih dan Azka sudah berada di depan rumah Qiqih.
Azka membantu Qiqih berjalan memasuki kediamannya. Qiqih di letakkan di sofa ruang tamu.
"ka tolong panggilin bi Inem terus minta dia bawain kotak P3K." Qiqih memerintahkan Azka sambil memegang pipi nya yang luka akibat pukulan tadi.
"oke tunggu bentar." jawab Azka sambil berjalan ke belakang.
Di ruang tamu Qiqih, tinggal hanya dia dan Lia. Mereka sama-sama hening, tidak ada yang mau membuka pembicaraan di antara mereka berdua.
Lia tidak tahan dengan keheningan yang sedang dia alami saat ini. Akhirnya Lia memutuskan untuk membuka pembicaraan di antara mereka berdua.
"hm." Lia berde'hm' untuk memecahkan keheningan mereka berdua. "kenapa lo bisa dipukulin sama laki-laki tadi? Ada masalah apa lo sama laki-laki tadi?" Lia bertanya dengan Qiqih, Lia penasaran apa yang terjadi sebenarnya.
"bukan urusan lo."jawan Qiqih dengan ketus.
"ck, dasar lo tuh ya, kalo ngomong ketus amat. Emang ada yang suka sama cowok kayak lo, yang ketus sama dingin kayak kulkas?" Balas Lia dengan sedikit kesal.
"hm." Qiqih membalas dengan singkat.
Lia hanya berdecak dalam hati "kenapa gue bisa ketemu sama cowok kek dia". Mereka kembali hening setelah pembicaraan singkat mereka yang membuat Lia cukup kesal.
Keheningan mereka tidak terjadi terlalu lama, karena Azka dan bi Inem telah datang menemui mereka berdua.
"kenapa kalian diem aja? Kalian gak ngobrol sama sekali?" tanya Azka sambil meletakkan kotak P3K yang ia bawa tadi. Tapi tidak ada yang menjawab pertanyaan Azka.
"ck, oke lah mungkin kalian masih kaku untuk ngobrol satu sama lain." Azka pasrah saja menghadapi pasangan ini.
"ini den, non diminum dulu minumannya." bi Inem meletakkan minuman yang ia bawa tadi.
"iya bi" balas Lia sambil tersenyum. Bi Inem pergi lagi ke tempat asalnya yaitu dapur.
"kalian gue tinggal dulu ya, gue mau nelpon gebetan gue, Meida." Azka memberikan cengiran kudanya dan melangkah pergi ke dalam rumah Qiqih.
Sekarang disini hanya tersisa Lia dan Qiqih. Qiqih memajukan duduknya untuk menggapai kotak P3K yang berada di atas meja.
Qiqih membuka kotak P3K nya dan mengambil alkohol terlebih dahulu untuk membersihkan luka nya.
Qiqih sepertinya kesusahan untuk mengobati lukanya yang ada di wajah, sebab siku tangannya juga terluka akibat jatuh ke aspal taman kota tadi.
Lia yang melihat Qiqih kesusahan tidak tega dan menawarkan bantuan.
"sini biar gue aja yang ngobatin lo." Lia mengulurkan tangannya untuk meminta alih kotak P3K tersebut, tapi Qiqih tidak memberikan nya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COOL BOYFRIEND
Teen FictionSeorang gadis polos yang masih duduk di bangku SMA, yang belum pernah merasakan cinta yang sebenarnya. Tapi waktu masih kecil dia pernah merasakan kagum dengan seseorang. Tapi mungkin itu bukanlah rasa Cinta tapi hanya perasaan kagum. Dia adalah Ama...