Bel istirahat sudah berbunyi. Ini saat nya para siswa mengisi perut mereka. Sama hal nya dengan Lia dkk.
Lia dkk sudah berada dikantin mereka duduk di dekat tempat Qiqih dkk. Hanya satu meja yang memisahkan meja mereka dengan meja Qiqih.
"gimana nih kita mau latihan lagi gak sebelum besok kita tampil?" Navi menyedot es jeruknya kembali.
"ya udah kita latihan aja pulang sekolah ini." jawab Meida.
"iya udah gimana kalo kita latihan di rooftop aja?" ucap Lia sambil mengaduk aduk baksonya.
"iya gue setuju." Fyara mengangguk.
Pada saat mereka sedang asik mengobrol, tiba² Lia melihat Qiqih dkk.
Lia dan Qiqih menatap satu sama lain. Mereka tidak sadar bahwa mereka sama² tidak mau melepas kontak mata mereka masing².
Hingga Carolline menyenggol lengan Lia. Lia terkejut dan langsung menundukkan kepala nya karena malu. Sedangkan Qiqih berjalan kemeja nya dan bergabung dengan temannya.
Saat mereka semua sedang menikmati makanan mereka masing². Tiba² dari arah pintu kantin ada sosok cowok yang tinggi, tegap, putih dan juga tampan berjalan memasuki kantin.
Semua para penghuni kantin terutama para kaum hawa terpesona dengan sosok laki² yang baru saja memasuki kantin.
Laki² itu berjalan menuju meja yang dimana meja itu sudah ada Lia dkk.
"hai." laki² itu melambaikan tangannya.
"hai." Balas Lia dkk kompak sambil tersenyum.
"boleh gue gabung dengan kalian?" Laki² itu menatap satu persatu orang yang berada di meja itu.
"ya boleh dong. Itu kalo mau duduk samping Lia aja." Icha menunjuk ke arah bangku kosong yang ada di samping Lia.
Marshel mendekat ke arah Lia. "boleh aku duduk disini?" Marshel berbisik sambil menunjuk ke arah bangku kosong yang berada di samping Lia.
"hm." Lia mengangguk.
"lo pesan apa Mar?" tanya Navi.
"nasi goreng."
Lia dkk asik mendengar cerita Marshel. Dan sekali kali mereka tertawa mendengar cerita konyol Marshel.
Lia tidak menyadari bahwa ada seseorang yang sejak tadi sedang memperhatikan nya.
Qiqih mengepalkan tanya kuat. Ia menahan amarahnya. Ia bingung kenapa dia harus kesal? Apa yang terjadi dengan nya sampai² dia harus marah dengan kedekatan Lia.
Azka menoleh ke arah Qiqih. Azka melihat wajah Qiqih sudah memerah menahan amarah, urat leher yang terlihat jelas, dan kepalan tangannya.
"kenapa lo?" tanya Azka dengan berbisik.
Qiqih tidak menanggapi ucapan Azka, dia masih fokus memperhatikan orang yang duduk di meja depan dia.
Azka menyenggol lengan Qiqih. "kenapa lo? Lo masih dendam sama tu orang atau lo cemburu sama Marshel yang deketin Lia?"
Brak...
Qiqih langsung berdiri dan menggebrak meja kantin. Sontak semua pasang mata menatap Qiqih heran. Qiqih langsung berjalan keluar area kantin.
——
Lia dkk sedang asik mengobrol dengan Marshel. Lia dkk ter kikik geli mendengar cerita konyol itu.
"hahaha mana ada sih monyet pake kutang BH hahaha aneh deh." Meida tertawa terpingkal pingkal.
"serius gue pernah liat monyet pake BH, mana ukuran nya gede." ucap Marshel.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COOL BOYFRIEND
Teen FictionSeorang gadis polos yang masih duduk di bangku SMA, yang belum pernah merasakan cinta yang sebenarnya. Tapi waktu masih kecil dia pernah merasakan kagum dengan seseorang. Tapi mungkin itu bukanlah rasa Cinta tapi hanya perasaan kagum. Dia adalah Ama...