Aku akan berusaha untuk mendapatkan hatimu yang sangat beku itu.
Budayakan dengan vote dan comment:D
Kini Lia sudah berada di ruang makan bersama keluarganya dan juga Salsa. Lia mengambil tempat duduk yang berada di samping Salsa.
Lia mengambil roti dan mengoleskan dengan selai stroberi. Lia menoleh kearah Salsa, Lia mengernyitkan dahinya heran.
"Kenapa lo gak pake seragam kek gue?" tanya Lia.
"Hm gue pikir-pikir gue gak enak kalo mau satu sekolah sama lo. Jadi gue sekolah di SMA Satria."
"Yaaah padahal gue udah seneng banget kalo lo satu sekolah sama gue." Nampak ada rasa sedih terpancar di wajah Lia.
"Gak papa nak, kan nak Salsa masih tinggal disini. Jadi kamu gak usah sedih."Bujuk bunda Lia.
"Ya udah ayo lanjutin lagi sarapan nya. Oh iya Salsa nanti kamu naik apa ke sekolah baru mu?" Tanya Sugi, Ayah Lia.
"Hmmm mungkin nanti Salsa naik taksi aja om." Jawab Salsa.
"Gak, lo harus bareng sama gue. Lo udah gak mau satu sekolah sama gue masak lo juga gak mau gue anter." Ucap Lia dengan nada memaksa.
"Bukannya gitu, tapi gue gak mau bikin lo repot."
"Gak terima penolakan."
"Huh. Dasar pemaksa." Lia hanya membalas dengan cengir kudanya.
"Udah jangan berdebat, gih berangkat nanti kalian telat."
Lia dan Salsa menyalami Sugi dan Yani lalu mereka berpamitan.
****
Lia sudah mengantarkan Salsa kesekolah barunya dengan selamat dan Lia kini sudah menuju kesekolah tercintanya.
Lia berjalan sendiri di koridor utama. Tetapi mata Lia menangkap seseorang yang tak asing lagi baginya.
Lia mengingat perbincangan ia dan Salsa. Apa mungkin ini saatnya? Tanya Lia didalam hati. Tanpa diduga kaki Lia sudah melangkah kearah orang itu.
Duh gimana nih. Kenapa lagi gue bisa jalan kesini. Aduuuh bodoh banget sih gue. Batin Lia.
"Hmm" Lia berdehem.
Orang yang sedang membaca buku itupun menoleh kearah sumber suara."Apa?" Tanyanya ketus dan menatap Lia dengan tatapan tajam.
"Ehh anuuu-hmm" Lia menggaruk tengkuk nya yang tak gatal. "Gu— gue cuman mau nanya kapan kita akan belajar bareng. Soalnya olimpiade kita sebentar lagi."
"Terserah."jawabnya.
"Gimana kalo kita belajar pulang sekolah aja mau gak?"
"Hmm." Laki laki itu mengangguk.
"Di kafe depan sekolah aja ya Qih? Gimana mau gak?"
"Hmm terserah." Qiqih masih menatap bukunya, dari awal Qiqih tidak pernah memperhatikan Lia.
Lia yang tak enak karena sudah menganggu kegiatan Qiqih, akhirnya dia memilih pergi kekalasnya karena bel masuk sebentar lagi akan berbunyi.
Lia memasuki kelasnya yang sudah mulai ramai. Lia berjalan kearah tempat duduknya dan ia meletakkan tasnya di bangku.
Lia duduk di bangku dan menenggelamkan kepalanya di atas meja.
Braaakk...
"Apa sih?" Lia mendongakkan kepala nya dan berucap ketus kepada orang yang menggebrak mejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COOL BOYFRIEND
Teen FictionSeorang gadis polos yang masih duduk di bangku SMA, yang belum pernah merasakan cinta yang sebenarnya. Tapi waktu masih kecil dia pernah merasakan kagum dengan seseorang. Tapi mungkin itu bukanlah rasa Cinta tapi hanya perasaan kagum. Dia adalah Ama...