14. murid baru

2.9K 88 1
                                    

Pagi hari ini Lia datang ke sekolah lebih awal, karena hari ini jadwal Lia piket kelas. Lia berjalan di koridor sekolah yang masih sangat sepi. Lia cepat² berjalan menuju kelas nya. Setelah tiba di kelas, Lia segera melakukan tugasnya.

Saat sedang asik menyapu kelas tiba² ada yang membuka pintu dengan keras.

Brak....

Refleks Lia langsung menoleh  ke arah sumber suara. Di sana ada 6 anak cewek yang menggunakan rok pendek dan rambut di warnai. Pertama kali melihatnya yang ada di pikiran Lia  adalah 'bad girl'.

Ada seseorang anak cewek berambut merah menghampiri Lia dan di ikuti para dayang² nya.

"nama lo siapa?" tanya perempuan berambut merah.

"kenapa?" tanya Lia sinis

Brak...

Perempuan berambut merah itu menggebrak meja yang berada di depan Lia.

"lo berani lawan gue?" tanya nya angkuh

"emang lo siapa?" tanya Lia tak kalah angkuh.

"owh jadi lo gak tau ya, gue ini  most wanted di sekolah ini. Gue Ana, dan tidak ada yang berani lawan gue di sekolah."

"jadi maksud lo apa kesini? Kenapa lo ngajak ribut?" tanya Lia sinis

"eh nyolot tuh na, masa dia berani sama lo sih?" ucap teman Ana yang berambut biru yang bernama Rani. (Oke author akan kasih tau, bahwa Ana dkk ini adalah most wanted di sekolah dan di takuti seluruh siswa. Ana dkk ini suka sama Qiqih dkk. Ana and the geng terdiri dari Ana, Rani, Dilla, Alya, Echa, dan Naila. Oke itu dulu ya info nya).

"gue mau lo jauhin Qiqih!" perintah Ana dengan nada tinggi. "karena Qiqih itu hanya milik gue." lanjut Ana.

"gue gak pernah tuh dekati Qiqih." ujar Lia

"gue liat kemarin lo jalan sama dia bitch." Ana menunjuk ke arah Lia

"jaga ucapan lo tuh ya." balas Lia dengan menunjuk balik Ana.

"nih anak kuat juga ya mental nya, gak ada takut² nya sama lo na." ucap Dilla yang memanas-manasi Ana.

Ana mulai kesal dengan sikap Lia yang tidak ada takut²nya kepada dirinya. Ana mulai mengangkat tangannya tang siap untuk menampar Lia.

Lia sudah memejamkan mata nya.
1 detik

2 detik

3 detik

Dan

Lia bingung kenapa tidak ada rasa panas di pipinya. Lia memutuskan untuk membuka matanya. Lia melihat ada tangan kokoh yang menahan tangan Ana.

"eh Qiqih." ucap Ana.
Yap. Yang menahan tangan Ana itu Qiqih.

Qiqih menatap Ana datar. Ana tersenyum kepada Qiqih, tapi senyum itu beda dengan senyum saat dia dengan Lia. Senyum kepada Qiqih senyum manis, tapi senyum kepada Lia senyum miring.

"kenapa lo?" tanya Qiqih datar.

Ana bergelayut manja di lengan kokoh Qiqih. "gak ngapa-ngapain kok sayang." ucap Ana manja

Qiqih melepaskan lengan nya dari Ana dengan kasar. "kenapa sih sayang kasar banget." Ana memonyongkan bibirnya.

"kita gak pernah ada hubungan." ucap Qiqih sinis. "pergi." ucap Qiqih dingin yang membuat siapa saja mendengar nya takut.

"ayo guys." perintah Ana kepada teman² nya yang lain. Ana berjalan menuju keluar kelas Lia, sebelum itu dia berhenti di depan Lia. "gue peringati sekali lagi jangan sampai lo dekat² sama Qiqih. Awas aja lo kalo sampai berani, liat saja apa yang akan gue lakuin." Ana membisikkan ancaman ke Lia.

MY COOL BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang