Kita sebagai cewek tidak salah mengungkapkan perasaan kita terlebih dahulu. Itu semua bukan menjadikan kita sebagai cewek murahan, yang kita lakukan itu semata-mata karna kita takut akan merasakan suatu penyesalan.
-Raniasyah Putri-Sebelum jam 06.30 Lia sdh berada di sekolah karena hari ini adalah jadwal ia untuk piket kelas.
Lia mulai mengambil sapu yang berada di belakang pojok kelas dan mulai menyapu lantai yang kelihatan berdebu. Setelah sekitar 15 menitan berkutik dengan sapu akhirnya pekerjaan Lia sudah beres.
Lia berjalan menuju bangkunya dan mengambil kotak bekal yang ia bawa dari rumah. Lia melangkahkan kakinya keluar kelas, tetapi saat di dekat pintu Lia melihat Meida dan Carolin baru saja datang.
Meida dan Carolin menatap kotak bekal yang sedang dipegang oleh Lia.
"Kotak bekal untuk siapa?" tanya Meida dengan pupil mata yang melirik kearah kotak bekal yang Lia bawa.
"Adalah untuk orang. Nanti gue cerita ke ke kalian semua." ucap Lia yang mulai ingin meninggalkan Meida dan Carolin. Tapi sebelum Lia meninggalkan mereka, tangan Lia ditahan oleh Carolin.
"Bener ya nanti cerita." Carolin menatap Lia dengan tatapan mengancam.
"Iya. Yaudah gue pergi dulu." tanpa menunggu persetujuan dari kedua temannya, Lia langsung berjalan pergi menuju tujuan awalnya.
"Kenapa tuh anak?" tanya Meida kepada Carolin saat punggung Lia sudah tak terlihat.
Carolin mengangkat bahunya dengan acuh. "Entah." Carolin berjalan menuju bangku nya.
"Aneh." batin Meida.
####
Lia dari tadi sedang mencari sosok cowok yang menjadi partner nya belajar untuk olimpiade. Lia sudah mencari dikelasnya tapi Lia tak menemukan sosok itu, Lia hanya melihat tasnya Qiqih saja.
Lia berjalan kembali menuju taman belakang, tapi hasilnya sama saja, nihil. Lia terus berjalan menuju lab dan tribun lapangan basket tapi hasilnya sama saja, nihil.
Akhirnya Lia memutuskan menuju perpustakaan.
"Mungkin Qiqih lagi belajar di perpustakaan." batin Lia dan berjalan menuju perpustakaan.Lia mengedarkan pandangannya ke segala sudut perpustakaan, dan saat mata Lia melihat Qiqih yang sedang duduk di paling sudut perpustakaan sedang memakai headset dan membaca sebuah buku yang sangat tebal.
Tanpa membuang waktu Lia berjalan mendekati Qiqih.
Lia duduk disamping Qiqih, tetapi Qiqih masih tak menyadari kehadiran Lia yang berada disamping nya.
Lia menyodorkan kotak bekal yang ia bawa. Qiqih menatap kotak bekal yang berada di depannya, lalu dia beralih menatap seseorang yang memberikan kotak bekal.Qiqih menatap Lia dengan alis yang terangkat, Qiqih memberi isyarat yang sangat mudah Lia mengerti dari tatapan matanya "apa?"
"Gue bawa sandwich buat lo." saat mendengar ucapan Lia Qiqih ingin segera beranjak dari tempat duduknya. Tapi sebelum dia benar-benar berdiri, Lia sudah terlebih dulu menahan lengan Qiqih.
"Pliss terima,,,, sekali ini aja terima pemberian dari gue." Lia menatap Qiqih dengan tatapan sendu.
Entah mengapa perasaan ini datang lagi, Qiqih tidak bisa melihat tatapan sendu milik Lia. Akhirnya Qiqih mau tak mau harus menerima pemberian dari Lia.
Qiqih mengambil kotak bekal pemberian Lia. "Pulang sekolah gue balikin." Qiqih meninggalkan Lia begitu saja.
Tanpa Qiqih ketahui hati Lia sangat senang sekali saat pemberian yang awalnya sempat ditolak akhirnya bisa diterima juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COOL BOYFRIEND
Teen FictionSeorang gadis polos yang masih duduk di bangku SMA, yang belum pernah merasakan cinta yang sebenarnya. Tapi waktu masih kecil dia pernah merasakan kagum dengan seseorang. Tapi mungkin itu bukanlah rasa Cinta tapi hanya perasaan kagum. Dia adalah Ama...