part 6

4.1K 114 0
                                    

Author pov

Lia, Meida, dan Navi mereka bertiga menuju UKS, untuk menjalankan tugas sebagai anggota PMR.

Mereka mengambil kotak P3K, dan kembali lagi menuju lapangan.

Teriak-teriakan siswi bergema di lapangan, mereka meneriaki tim basket Qiqih dan Azka. Qiqih banyak mencetak point, bukan hanya Qiqih tetapi Azka dan Ando juga berhasil mencetak poin.

Saat Qiqih ingin memasukkan bola basket ke ring untuk kesekian kalinya, salah satu pemain tim basket lawan memanjangkan kaki nya dan membuat Qiqih jatuh.

Semua pendukung Qiqih dkk, tidak suka melihat kejadian ini. Semua berteriak histeris

"e curang tuh, gak adil lah."

"aduh Qiqih jatuh, kasian banget, kayaknya kakinya luka."

"Qiqih gue luka, kasian dia."

Banyak lagi yang berteriak lebih histeris dari itu. Lia yang melihat Qiqih jatuh langsung bergegas meghampirinya.

"Qi elo gak papa? Sini gue bawa lo ke UKS biar lo bisa gue obatin."

"gue gak papa."

"Lo kata lo gak papa? Kaki lo luka qih, nanti infeksi lo."

"sudah gue bilang gue gak papa!" Qiqih setengah ngebentak Lia, Lia mulai memundurkan langkahnya. Lia paling gak suka di bentak. Saat Lia ingin membalikkan badan, Qiqih menahannya dengan memegang lengan Lia.

Jantung Lia seketika berhenti sejenak, jantung Lia berdegup kencang. Padahal Qiqih hanya memegang tangan nya. Pipi Lia seketika blushing. Lia mengerutuki dirinya sendiri. 'apa yang terjadi sama gue sih, kenapa gue jadi blushing.' Lia berdecak dalam hati.

"iya gue ikut sama lo." Lia masih mebelakangi Qiqih, dia mencoba menetralkan degup jantungnya. Dia gak mau kelihatan salah tingkah di depan Qiqih.

"ya udah sini gue bantu." Lia menjulurkan tangannya membantu Qiqih buat berdiri.

Qiqih dan Lia sudah berjalan menyusuri koridor untuk menuju UKS. Setelah Lia dan Qiqih sudah tidak kelihatan lagi, teman2 Qiqih menghampiri tim lawan yang sudah membuat Qiqih terluka.

"kenapa lo main kasar ha?" Azka menunjuk nunjuk ke arah lawan.

"e biasa aja kali? Gak usah nunjuk2 gitu dong!" sambil menepis tangan Azka yang sempat menunjuk-nunjuk

"kenapa lo gak suka? kalo gue nunjuk teman2 lo." Azka melempar tatatapan tajam nya.

"iya lah gue gak suka, kalo lo semua nyaliahin teman gue."

Kini Tegar sudah tidak tahan lagi menahan emosinya. "elo tuh ya, kasih tau ke temen2 lo, kalo main itu yang sportif." Tegar mendorong bahu lawannya.

Mereka yang melihat di pinggir lapangan basket hanya bisa melihat, mereka tidak bisa berbuat apa2. Lain halnya Meida dan Navi mereka sangat takut, karena keadaan sudah tak terkendali.

Meida dan Navi segera memanggil guru, agar perkelahian ini bisa cepat berakhir. Tidak lama kemudian guru yang mereka panggil datang ke area lapangan basket.

"stop!!!" semua yang ada disana berhenti dengan kegiatan perkelahiannya.

"apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian semua berkelahi disini? Bukannya ini sparing persahabatan antara tim basket SMA Bhineka dengan SMA Merah Putih? Dan kenapa kalian berantem di wilayah sekolah orang? Guru tersebut berkacak pinggang sambil memarahi anak muridnya dan siswa SMA Merah Putih.

"semuanya ikut saya keruang BK sekarang! Dan yang lain silahkan bubar dari sini! " guru itu menyuruh semua orang yang terlibat untuk keruang BK dan untuk yang lainnya dibubarkan. Semua orang menuruti perintahnya.

MY COOL BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang