Ini adalah hari terpenting bagi Lia dan sahabatnya. Ini adalah hari di mana mereka akan mengikuti lomba dance.
Lia dkk sedang berada di ruang make up. Lia mentap pantulan dirinya lewat cermin. Lia meremas rok nya karena gugup. Meida melihat kegugupan di raut wajah Lia. Meida menghampiri Lia.
"Kenapa lo?" Meida menyentuh bahu Lia.
"Eh. Lo mah mei bikin orang kaget aja." Lia kaget dengan kedatangan Meida yang tiba-tiba.
"Lo mah aja kali yang bengong mulu dari tadi. Lo emang kenapa sih li?"
"Gue... Sebenarnya gugup mei. Gue takut kita akan kalah dari Ana and the gang."
"Kita pasti bisa Lia, lo tenang aja." Meida menyemangati Lia.
Icha menghampiri Lia dan Meida."kenapa nih, kok gue liat saling kasih semangat?"
"Kita kan teman, jadi harus saling menyemangati satu sama lain." Meida menghadap Lia sambil tersenyum.
"Kita akan selalu saling support." balas Lia.
"Iya kita akan selalu bersama." Icha tersenyum kepada Lia dan Meida.
"Guys sini dong!" Icha sedikit berteriak sambil melambaikan tangannya. Ara, Navi, dan Caroll menghampiri Icha, Lia, dan Meida.
"Sebelum kita tampil sebaiknya kita berdoa dulu. Agar di mudahkan oleh Allah, dan semoga kita bisa mendapatkan juara." ucap Icha yang di anggukan oleh kelima sahabatnya. "Doa mulai!" semua menundukkan kepala nya untuk memanjatkan doa. Setalah icha menginstruksikan berdoa selesai, semua mengakkan kepala nya kembali.
Setelah berdoa selesai, Lia dkk menyatukan tangan mereka. "Kita akan selalu bersama dan saling support saat ada masalah." ucap mereka bersamaan. Setelah itu mereka saling berpelukan.
Saat mereka sedang menikmati suasana kebersamaan diantara mereka, tiba² mereka sudah di panggil oleh salah satu panitia untuk bersiap karena setelah ini mereka akan tampil.
Mereka keluar dari ruang make up dan duduk di kursi khusus kontestan dance yang berada di belakang panggung. Saat mereka sedang duduk, tidak sengaja mata Lia menatap mata Ana yang sedang menatapnya sinis.
Ana mulai mendekati Lia dan membisikkan sesuatu. "Jika lo kalah lo dan teman² lo harus jauhin Qiqih dkk." Setalah mengucapkan itu Ana langsung kembali lagi ke tempat duduknya.
"Apa yang cabe itu bicarain sama lo, Lia?" tanya Caroll yang masih menatap punggung Ana.
"Gak ada apa² kok tenang aja." Lia memegang tangan Caroll sambil tersenyum.
Caroll membalas pegangan Lia. "Kalo ada apa² lo harus cerita, karna kita adalah sahabat." Caroll tersenyum kepada Lia. Navi, Meida, Ara, dan Icha ikut memegang tangan Lia dan Caroll. "Kita sahabat." ucap mereka ber-enam.
"Sekarang kita panggilkan peserta selanjutnya yaitu Light Girls." Ucap MC yang ada di acara itu yang di sambut tepuk tangan meriah dari para penonton.
"Oke guys, kita akan naik ke panggung. Kita harus relax jangan sampai tegang." Ucap Navi yang di balas dengan anggukan.
Light Girls adalah nama buat tim dance Lia dkk, Light Girls bermain lincah di atas panggung. Mereka tampak santai sampai selesai. (Bisa diliat di Mulmed).
Stelah selesai, mereka mendapatkan tepuk tangan dari penonton yang melihat aksi dance mereka. Light Girls langsung turun dari panggung.
"Huuhhh, akhirnya lancar juga ya guys." ucap Ara.
"Iya akhirnya lancar juga, semoga aja kita bisa membawa piala itu." Ucap Icha dan semua menganggukan kepalanya. Mereka setuju dengan apa yang di ucapkan Icha.
Dari kejauhan ada yang menatap Light Girls dengan tatapan tak suka.
"Guys kita harus bisa kalahin mereka, kita jangan sampai kalah." Ana menatap sinis ke arah Light Girls.
"Iya na, kita harus bisa kalahin mereka." ucap Rani sambil tersenyum sinis ke arah Lia dkk.
Setelah semua peserta tampil ini lah saat² yang ditunggu mereka, yaitu pengumuman siapa yang mendapatkan piala emas itu.
"Baiklah gaess ini lah saat² yang di tunggu, kita akan lihat siapa yang akan menang. Pasti kalian penasaran kan siapa yang akan menang?" ucap MC yang berada di atas panggung itu.
"Baiklah saya akan membacakan hasil penilaian dari juri. Juara ketiga adalah..... " semua penonton tegang menunggu hasilnya.
"Adalah.... Pink Girls." lanjut MC. Ada yang bahagia dan ada pun yang kecewa.
"Juara kedua adalah...." MC tersebut menjeda ucapan nya. "Adalah... Ana and Friends." Ana dkk berdecak kesal.
"Sial! Kenapa kita bisa juara dua hah!!!" Ana berdecak kesal, tidak ada berani membalas ucapan Ana."Juara pertama adalah.... " Semua yang berada di sana sama tegang nya seperti awal. "Adalah... Light Girls." ucap MC acara tersebut.
Light Girls yang mendengar itu loncat kegirangan, mereka saling berpelukan satu sama lain.
"Baiklah, perwakilan yang mendapat juara di harapkan naik ke atas panggung. Karena kita akan membagikan hadianya." Ucap MC tersebut.
Perwakilan dari salah satu mereka sudah berjalan ke arah panggung. Saat akan menaiki panggung, Lia terdorong ke belakang. "Awww..."Lia sedikit meringis karena dorongan yang cukup kuat itu.
"Uppsss sori, gue sengaja." Ana tersenyum sinis dan melanjutkan jalan menaiki panggung. Lia hanya menghela napas sambil memegang dadanya. "Sabar Li, ini cobaan." Ucap Lia di dalam hati. Setelah itu dia melanjutkan perjalanannya.
Setelah pembagian hadiah, Lia dkk keluar dari gedung acara. Mereka kini sedang berada di parkiran.
"Alhamdulillah ya guys akhirnya usaha kita gak sia²"Ucap Icha.
"Iya cha, itu rombongan nenek sihir kek nya kesel tuh sama kita²." ucap Caroll sambil melirik ke arah Ana dkk yang berada di area parkir juga.
"Iya nih, kek nya ada yang mulai panas nih guys... Soalnya tadi yang nantang malah kalah. Hahaha." Navi tertawa mengejek ke arah Ana dkk.
"Hahahaha." Teman² Navi juga ikut tertawa, kecuali Lia. Lia hanya menatap Ana dkk dan tak minat buat ikut mengejek Ana dkk.
Ana menatap kearah Lia dkk dengan tatapan sinis. Ana mendengar ucapan mengejek dari Light Girls. Ana mengepalkan tangannya, Ana menahan amarahnya. Saat Ana mendengar ketawa mengejek dari Light Girls dia sudah tak tahan lagi dan mulai menghampiri Lia dkk.
"Eh... Kenapa lo semua?! Kalian ngejek kita, hah?!" Ana menatap tajam satu persatu Light Girls.
"Kenapa? Lo ngerasa kalo kita ngejek kalian?" tanya Ara tak kala sinis.
Dilla mendorong bahu Ara. "Santai aja kali tuh mata lo, gak usah nyolot jadi orang. Dasar cewek kampungan."
"Eh... Lo juga gak santai aja kali, gak usah dorong² temen gue!" Meida membalas mendorong bahu Dilla. "Mendingan kita kampungan, lah lo, lo, lo, lo,lo pada bitch!"Ucap Meida sambil menunjuk satu persatu Ana dkk.
"Jaga ya mulut lo pada yang gak pernah makan enak itu! Kalian itu gak selevel sama kita²,kampungan!" ucap Naila.
Lia yang melihat keadaan yang sudah tak terkendali lagi, akhirnya dia memutuskan untuk mengajak teman² nya itu untuk pulang. Awalnya mereka tidak mau mengikuti perintah Lia. Tapi saat semuanya di ancam akan di beritahukan kepada orang tua mereka masing², barulah mereka mau mengikuti perintah Lia.
####
Yeaayyy update juga aku malam ini. Maaf ya gaess aku update lama banget, udah hampir 2 bulan. Maaf juga gaess part ini cerita nya pendek, tapi insya allah kalo gak ada halangan aku besok mau update lagi.
Semoga kalian masih suka ya dengan cerita ku yang absurd ini:)Jangan lupa tinggalkan voment:p
![](https://img.wattpad.com/cover/134833073-288-k221384.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COOL BOYFRIEND
Novela JuvenilSeorang gadis polos yang masih duduk di bangku SMA, yang belum pernah merasakan cinta yang sebenarnya. Tapi waktu masih kecil dia pernah merasakan kagum dengan seseorang. Tapi mungkin itu bukanlah rasa Cinta tapi hanya perasaan kagum. Dia adalah Ama...