Tersenyum aku kala sendiri
Tertawa dalam sepi yang mencekam
Aku terhanyut dalam duka
Hingga tak ada rasa yang tersisa
Gilakah aku?
Hilang akalkah aku?
Tak ada jawaban atas tanyaku
Kembali terdiam aku dalam sepiku
Semakin dalam aku berdiam diri
Hingga terhanyut dalam dukaku
Dukaku karena luka
Luka yang telah kau goreskan
Dengan kata dan tingkahmu
Entah sampai kapan, aku tak tahu
Yang kini aku tahu
Aku telah menyatu dengan luka itu
Hingga rasa dan asa tak lagi kurasa
Hingga habis kata dan air mata
Yang tersisa hanyalah raga yang memeluk lara
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU dan KATA
PoetryUntuk jejak masa lalu Sejuta kata yang datang dalam benakku, meminta untuk dirangkai menjadi jalinan kalimat indah. Yang tak mampu diucapkan lidah, biarlah ia lahir dengan aksara.