Kemarin, sudah logika katakan bahwa aku 'kan baik-baik saja.
Tetapi nyatanya apa yang terjadi?
Air mata masih juga menetes.Basah ...
Basah wajahku, basah lagi lukaku.Luka karena sukamu melakukannya
Dan hati yang kemarin menolak ucap logika merintih dalam diam.Tak berkata, tak bersuara.
Diam-diam ia menangis di hari Kamis yang harusnya manis.
Diam-diam ...'Tak mengutuk, tidak jua mendoa
Hanya lirih melirik
Lalu menyembunyikan wajah di antara lutut
Memeluk diri yang membingkai luka.Ditulis hari Kamis tapi dipost hari Jumad
Kupang, 22 Juni 2018; 17.14
Elisabeth B
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU dan KATA
PoetryUntuk jejak masa lalu Sejuta kata yang datang dalam benakku, meminta untuk dirangkai menjadi jalinan kalimat indah. Yang tak mampu diucapkan lidah, biarlah ia lahir dengan aksara.