Untukmu, aku telah lelah bertahan.
Kuminta pada hati untuk menunggu sedikit lebih lama, tetapi logikaku menolak."Cukup!" katanya saat hati menanyakan pendapatnya.
"Lalu aku harus bagaimana?" tanya hati mengiba.
"Dasar hati! Harus sedalam apa engkau dilukai agar mau berhenti dan berbalik? Tidakkah kemarin datang pengeluhanmu? Sekarang ke manakah perginya?"
Suara hardikan logika membuat hati hanya menunduk lesu.Benar kata logika, rasa yang melelahkan ini harus diakhiri.
Jika bukan sekarang maka akan semakin lama menemukan dia yang sesungguhnya tercipta untukku.
Aku tak mau lagi membuat jarak yang semakin jauh dengannya.
Lelahku telah mengisyaratkanku untuk berhenti.Untuk hati yang lelah bertahan.
Kupang, 20 Juni 2018
Elisabeth B
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU dan KATA
PoetryUntuk jejak masa lalu Sejuta kata yang datang dalam benakku, meminta untuk dirangkai menjadi jalinan kalimat indah. Yang tak mampu diucapkan lidah, biarlah ia lahir dengan aksara.