Aku terjaga di tengah malam yang sepi
Dan sesaat setelahnya aku tersenyum.
Ah, sudah biasa
Lalu kuucapkan selamat malam padanya, pada sang sepi.
'Selamat malam teman, apa kabarmu?'
Lalu jawabnya 'ala, tak usah basa basi aku sudah tahu apa maumu'.
Aku terdiam tak meladeni dia yang mulai menggodaku.
Sepi telah menjadi temanku bertahun-tahun ini.
Bukannya tak ingin pergi dari sepi
Hanya saja sepi yang tak mau berpisah dariku
Ia setia dan tak pernah sekalipun mengkhianatiku.
Kadang ia menertawakanku ketika dengan terpaksa kumenangis.
Dengan terpaksa kawan, dan sudah berkali-kali kutekankan itu padanya
Dan apakah kamu tahu apa tanggapannya?
'Ala, jangan berbohong padaku, aku tahu apa maksud tangismu itu'
Ya kawan, ia bukan hanya setia tapi juga serba tahu
Aku tak pernah bisa membohonginya.
Mengelabuinya dengan tawa riangku sekalipun, ia bisa mengetahui kebenarannya.
Dan aku senang, setidaknya dia tidak berlaku munafik untuk menghiburku,
Dan aku tidak perlu berpura-pura di hadapannya.
Dia adalah sahabat terbaikku
Sahabat yang tak pernah ingkar janjiDia yang adalah sepi yang sejati
Kupang,
Tengah malam yang sepi
Rabu, 110417
Pukul 01:57 amEl_Be
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU dan KATA
PoetryUntuk jejak masa lalu Sejuta kata yang datang dalam benakku, meminta untuk dirangkai menjadi jalinan kalimat indah. Yang tak mampu diucapkan lidah, biarlah ia lahir dengan aksara.