Untuk kamu yang dahulu datang dan mengulurkan tangan padaku kala kuterjatuh. Di manakah tanganmu kini saat aku butuh?
Mengapa tiba-tiba menghilang?
Tidakkah kamu tahu bahwa aku mencarimu. Putus asa bertanya ke sana ke mari. Kamu yang berjanji untuk ada. Tolong jangan sembunyi.Kamu yang membuatku tertawa saat air mata masih basah di pipi. Kini membuat pipi ini selalu basah setiap malam.
Kamu yang membalut luka penuh nanah, menoreh luka baru lebih perih dan dalam.Dahulu kamu menarikku dari tepi jurang keputusasaan, mengapa malah mendorongku jatuh ke dalamnya?
Tolong, sadarkan aku bahwa ini hanya mimpi buruk. Bahwa kamu masih di sini di sampingku, menggenggam erat jemari yang selalu kubunyikan demi mengusir gelisah.
Tolong, bangunkan aku. Bawa aku keluar dari kegelapan rasa takut kehilangan. Beri aku sedikit cahaya harapan yang dahulu kamu nyalakan untuk menunjuk jalan.
Tolong, aku panggil kamu dengan hati.
Jawablah, meski hanya sebuah kata 'Iya'.El.
28.03.19.20.44
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU dan KATA
PoetryUntuk jejak masa lalu Sejuta kata yang datang dalam benakku, meminta untuk dirangkai menjadi jalinan kalimat indah. Yang tak mampu diucapkan lidah, biarlah ia lahir dengan aksara.