Lalu Thaqif memandangnya. Kelihatan seorang anak kecil sedang menghulurkan tisu. Mata anak itu sungguh berkaca apabila memandangnya. Thaqif menyambut baik pemberian anak kecil itu sambil tersenyum.
"Yes, i'm ok. Thank you dear". Pipi kecil anak kecil itu dicubit halus. Lalu air matanya disapu. Hilang dukanya memandang anak itu.
"Who is this?".
Sambil jari kecilnya menunjukkan ke arah lukisan di tangan Thaqif. Lalu Thaqif tersenyum lebar. Sedihnya hilang apabila melihat ciptaan Allah yang indah di hadapannya. Lalu dia mengangkat anak kecil itu duduk di atas ribanya.
"Do you want to know her?".
"Yes. I do". Jawab laju anak itu.
"This is a fairy".
"A fairy?". Kejujuran terpancar di wajahnya.
"Yes. This is a fairy". Jawab Thaqif sambil melihat lukisan itu. Dia tersenyum dalam.
"Wow. She is so beautiful. Can i meet with her?". Anak matanya melihat dalam ke dalam mata Thaqif.
"Of course you can. But one day".
"Erm.. one day? When?".
"When you become an adult and you will learn about what is a love".
"Love? Do you mean couple?".
Thaqif ketawa mendengar jawapan anak kecil itu.
"No handsome kid. You are totally wrong. I mean, love Allah first. Put your love to Allah totally and after that Allah will send 'a fairy' in your life. Then, you will meet her".
"I can't understand". Garu kepala anak kecil itu.
"What is your name?". Tanya Thaqif.
"My name is Ahmed Toyyib".
"Ok Ahmed. When you grown up and become an adult. You will meet with million people in this world. Then, one day you will like someone which is a girl. So don't love her".
"How do i can like her without a love. I like her but you told me that i can't love her. Arghhh... i can't understand". Amuk anak kecil itu.
Lalu Thaqif mengangkat anak kecil itu dari ribanya dan meletakkannya di atas bangku. Dia bingkas bangun dari duduknya dan duduk melutut di hadapan anak kecil itu. Thaqif melihat dalam mata anak itu. Matanya terpancar seribu kesucian dan ketulusan. Mungkin masih muda untuk membuat dosa.
"Who's say that you can't like her without a love? You can but with one condition. First, you need to love Allah. After that, Allah will build the love between of you. So that mean, you don't need to love her but you need to love Allah first. And Him will help create a love so you don't need to love her because Allah will help you".
Terang Thaqif dengan bahasa yang mudah.
"Ooo.... i think that i understand right now. So one day when i'm become a big boy, i don't need to love any girl. What i have to do is put all my love to Allah and Him will send a love to me. Isn't true?".
"Good boy. So as a present, i will give you this 'fairy'. Keep it until Allah send a truly fairy for you. After that you can throw it".
Thaqif menyerahkan lukisan kepadanya.
"Why are you giving me this fairy? Do you have found your own fairy?". Tanya anak kecil itu.
"Haha. In sha Allah. One fine day". Sambil mengusap-gusap rambut anak itu.
"Ahmed Toyyib". Ibunya memanggil anak kecil itu. Belum sempat dia berlari, Thaqif menarik tangannya.
"Do you want to know about a truth of truly love and a truly fairy?". Tanya Thaqif dan Ahmed mengangguk tanda setuju.
"A truth love is a love to Allah and Rasulullah. Then, a truly fairy is your mother". Thaqif berkata sambil menunjukkan jari telunjuk ke arah ibu Ahmed. Dia hanya tersenyum dan berlari ke dalam dakapan ibunya.
"Ya Allah semoga kau jadikan anak itu seorang srikandi islam yang hebat sebagaimana kau menciptakan penakluk tanah yang aku berdiri ini iaitu Konstanople, Sultan Muhammed Al-Fateh. Amin".
Doanya berbisik ikhlas di dalam hati. Tiba-tiba sahaja dia teringatkan Puan Selmah.
YOU ARE READING
Gadis Ninja
Short StoryTiba-tiba matanya menangkap anak mata seseorang yang sedang melihatnya. Dia hanya duduk berhadapan mejanya. "Erkkk. Tahulah aku handsome tapi janganlah pandang lama-lama". Dia berpura-pura bermain Tissot Swiss. Dipusing segala butang yang ada pada j...
