Part 25

7.8K 731 142
                                    

Happy Reading.....








~•~
Kau keberuntunganku,
aku tak dapat menghindarinya
Setiap hari aku begitu beruntung
Aku ingin mengakui di dalam hatiku yang tersembunyi,
aku mencintaimu..!!

Chanyeol menggeliat ketika merasakan tangan kanannya sangat pegal karna semalaman menjadi bantalan untuk Rose.
Matanya mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk yang begitu menusuk matanya.
Gadis dalam dekapannya masih meringkuk seraya memeluk tubuhnya dengan selimut tebal menyelimuti tubuhnya.
Chanyeol menyibak selimut yang menutupi tubuhnya mengalihkan semuanya pada Rose.
Senyumnya merekah mengingat sudah membaiknya hubungan keduanya.
Ia tak mau lagi melihat tatapan sialan itu, tatapan yang membuat ia menciut ketika menatapnya.
Ia lebih suka dengan Rose yang bawel , juga terkadang polos dan lemot, sifatnya yang juga manja membuat Chanyeol selalu Rindu pada kekasihnya itu.

Mungkin kesalahan kemarin sangat besar iapun mengakui itu, ia tak mau mengulangi itu lagi, Rose adalah keberuntungan yang tuhan berikan padanya.disaat ia bertahun tahun terbelenggu dengan rasa sakit juga kekecewaan yang dalam, gadis polos juga manja itu sedikit demi sedikit mengetuk pintu hatinya, hingga sekarang mengisi penuh relung hatinya.

Chanyeol merebahkan Rose disofa lalu menyelimutinya hingga leher, ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya sedangkan Rose,sepeninggal Chanyeol gadis itu mendudukan dirinya seraya menarik nafas banyak banyak.

"Hah untung dia sudah pergi, ashh kenapa masih saja deg degan seperti ini." Rose menepuk nepuk pipinya berulang lalu beranjak menuju washtafel untuk membasuh wajahnya, sebenarnya sejak 1 jam lalu ia sudah terbangun, hanya saja aroma wangi tubuh Chanyeol membuatnya enggan beranjak dari bantal ternyamannya.

Ia mulai menyibukan diri beraktifitas di dapur membuat sarapan untuk dirinya juga Chanyeol.
Ia menggulung rambutnya sampai atas hingga memperlihatkan leher jenjangnya.

Sejujurnya ia tak pandai memasak, ia hanya bisa memasak mie rebus, telor dadar juga omlete, soal masak memasak ia sangat payah.
Menyelesaikan omlete saja ia berdecak bangga seraya memuji dirinya sendiri.

Belum sempat ia memanggil ,Chanyeol sudah terlebih dahulu keluar dengan setelan lengkapnya.
Kekasihnya itu sudah lengkap dengan setelan kantornya.

Ahh bahkan ia sampai terbengong melihat Chanyeol.
Bagaimana bisa seorang Roseanne Park bisa meluluhkan hati si pria jerapah yang bahkan jadi incaran ratusan wanita diluar sana.
Lagi lagi ia memuji dirinya sendiri dalam hati.

"Rose, aku pergi yah, ada urusan penting yang harus aku urus."Seketika raut wajah Rose berubah tertekuk.

"Lalu bagaimana nasib omlete ku?" Sekejap ia melihat jam tangan yang melingkar pada pergelangan tangannya lalu tersenyum dan menarik satu kursi dihadapan Rose.

"Telat sedikit tak apa apa." Katanya lalu mengambil satu omelete sedikit gosong buatan Rose.
Rose ikut mendudukan dirinya berpindah di sebelah Chanyeol.

"Bagaimana?" Tanya Rose.

"Lumayan." Balasnya singkat.

"Tak enak yah? Sini biar ku coba."

"Tidak, aku takan kenyang , kau makan yang lain saja." Chanyeol menjauhkan piring berisi omlete yang masih tersisa dari Rose.

"Aku mau mencobanya."

"Tidak perlu, ini enak sungguh."

"Benarkah? Biasanya aku membuatnya sedikit asin." Rose terkekeh lalu menyambar 1 buah apel di depannya.

'Bukan sedikit tapi sangat asin.' Chanyeol.

Chanyeol terkekeh seraya menelan paksa omlete yang Rose buatkan untuknya.
Ia bersumpahh ini omlete paling asin juga aneh yang pernah ia makan.

BEST LUCK // ChanRose ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang