Sisi lain

6.2K 239 5
                                    

Di pagi harinya mobil Sultan sudah memasuki halaman rumah sakit jiwa. Ia tinggal dengan nenek dan kakeknya terkadang ia ke apartemen nya yang kemarin, kenapa? Karna ia lebih suka menyendiri. Ayah? Jangan tanya itu.. ntar di tabok Sultan, bunda? Bunda jadi sakit jiwa gara-gara pria yang mengaku ayahnya menghianati cinta bundanya.

Flashback

18 tahun yang lalu usia Sultan masih kurang dari 1 tahun yang sedang ada digendongan bundanya, diteras.

"Putra bunda haaaaaa" ucap Dian sambil menyuapi bubur bayi dan disambut dengan bukan mulut yang lebar

"Pinternya putra Bunda, uhhhh tampannya putra Bunda mirip sama ayahnya" ibu Sultan menciumi pipi Sultan kecil yang gembil

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam eh tuh ada nenek sama kakek dateng" ucap ibu Sultan pada anaknya

"Mamah? Papah gimana kabar kalian? Maaf setelah kelahiran Sultan.. Dian jarang ke rumah" ucap Dian mengecup tangan mertuanya

"Gapapa sayang kita maklum pasti kamu sibuk kan apalagi cucu nenek yang satu ini pasti bandel yah" ucap ibu mertua Dian

"Papah boleh gendong cucu Papah yang tampan ini?"

"Boleh dong Pah inikan cucu Papah juga, tapi sebentar Pah mulut Sultan blepotan dilap dulu" Ibu Sultan mengelap sisa bubur yang ada di mulut Sultan, dan menyerahkannya pada ayahnya. Dian bahagia keluarganya bahagia dan berkumpul semua.

"Dian? Emil kemana?" Ucap Mamah mertua Dian

"Mas Emil lagi dikantor katanya setengah hari, sebentar lagi pulang. Oh ya Mah Pah maaf Dian lupa ayo masuk sini di dalem aja kita ngobrolnya"

#Diruang tamu

Dian pergi ke dapur mengambil minuman dan makanan kecil dan membawanya keruang tamu

"Ehh kamu gak usah repot-repot sayang, Mamah sama Papah kesini mau liat kalian ajah"

"Masa orang tuanya kesini repot si Mah" tak lama setelah mengucapkan itu terdengar suara mobil diluar rumah

"Mah Pah itu mas Emil udah pulang" ucap Dian lalu berjalan kearah pintu

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam mas Emil" Dian mengecup tangan suaminya lalu membawa jas dan tas kerja Emil.

"Mas, pa.."

"Tunggu Dian, Saya mau bicara sama kamu"

"Apa Mas apa kamu mau ngajak kita dinner nanti malam? Atau.."

"Stop Dian dengarkan Saya baik-baik" Dian mengangguk tersenyum

"Apa Mas?"

"Sebelumnya maaf..sekali lagi saya minta maaf karna.."

"Karna apa mas?"

"Karna...karna aku udah menghianatimu"

"Maksudnya? Aku gak ngerti mas"

"Aku..aku udah nikah lagi"

"Mas bercanda kan? Ini bukan hari ulang tahun aku atau hari aniv pernikahan kita jangan bikin surprise yang kaya gini deh" ucap Dian mulai berkaca-kaca melihat ekspresi Emil yang serius dengan ucapannya

SULTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang