Setelah menjenguk Bunda dirumah sakit, Zuhra diajak jalan-jalan ke-sebuah taman bermain oleh Sultan (tumben).
Sekarang mereka sedang naik permainan sejenis kora-kora dan duduk dikursi ke-2 paling belakang, permainan itu berjalan cukup kencang Zuhra memegang kursi yang ada didepannya sambil menutup mata.
"Lo takut naik ini huh?" Teriak Sultan agar Zuhra yang ada disampingnya bisa mendengarnya
"Hah?" Zuhra menoleh kearah Sultan
"Lo takut?" Zuhra mengangguk.
"Kenapa lo gak bilang? Sok berani lo.. kalo takut bilang jadi lo gk usah naik ini"
"Apa!! Gak denger"
5 menit kemudian mereka turun dari wahana itu. Kepala Zuhra pusing ia tak dapat berjalan dengan baik akhirnya Sultan membantunya.
"Ka kok pusing ya"
"Itu efek lo naik kora-kora tadi... hayo" Sultan memegang pergelangan tangan Zuhra
"Bentar kak... aku mau hoek..hoek" Zuhra muntah, Sultan mengelus punggung dan menyingkirkan rambut Zuhra yang menjuntai agar tidak terkena mutahan.
"Udah?" Tanya Sultan, Zuhra mengangguk dan mengambil tissue di tasnya.
"Lo mau naik apa lagi?"
"Emm udah deh kak, aku mau pulang aja"
"Yakin? Mumpung gue lagi baik"
" ...... yaudah kita jalan-jalan aja disini"
"Emang dari tadi lo gak jalan?" Sinis Sultan
"Jalan" lirih Zuhra menunduk
"Mau nangis? Tumben!!... hayo lama lo, gue gak ada waktu buat nunggu lo selesai nangis dan 1 lagi.. lo tuh udah jelek jangan ditambah jelek lagi" Sultan mengejek Zuhra menangis padahal ia tidak menangis. Ia meninggalkan Zuhra sendiri
"Itu mulut udah kaya gitu kali ya, ngomong gak harus sinis kan bisa" gumam Zuhra yang ditujukan kepada Sultan, Sultan berhenti.
"Lo mau ngomongin gue terus apa jalan huh?"
"Si..siapa yang ngomongin coba" Zuhra jalan menyusul Sultan.
"ngeles terus lo!"
Zuhra memilih diam dari pada mendapat kata-kata sinis lagi dari Sultan. Mereka berjalan ditengah-tengah keramaian, ada air mancur mini di pusat taman, ada banyak pedagang disana dari mainan hingga makanan. Senyum Zuhra makin berkembang saat melihat banyak gelembung yang terbang disekelilingnya. Sultan yang ada dibelakangnya terpesona dengan senyum manis itu ia mengarahkan kamera ponselnya dan memoto Zuhra diam-diam lalu tersenyum tipis.
"Apa yang gue lakuin" gumam Sultan lalu pergi. Zuhra menoleh kebelakang.
"Eh... dia kemana?" Ucap Zuhra, tiba-tiba ada yang mencoleknya reflek Zuhra menoleh.
"Fyuhh... Aku kira copet atau orang jahat tadi" Sultan menoyor dahi Zuhra. Sultan memberi botol gelembung udara pada Zuhra.
"Buat aku ini ka?"
"Buat orang... ambil"
"Makasih"
"Hmm"
Zuhra membukanya dan meniup gelembung-gelembung itu dengan senang.
"Lo seneng banget mainan kaya gitu doang"
"😊"
"Bener kata nenek bahagia itu sederhana" gumam Sultan, mereka bermain gelembung bersama, tertawa bersama dan bahagia bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
SULTAN
Teen Fiction"Lo harus pacaran sama gue" tutur Sultan mencengkram pergelangan tangan Zuhra "emang siapa kamu? beraninya kamu ngomong kaya gitu?" tanya Zuhra "Lo nerima gue atau enggak yang pasti lo harus pacaran sama gue!!" "GAK!! aku gak mau Ka Sultan" Sultan t...