Menahan perasaan demi dia

3.2K 122 4
                                    

Jam pelajaran sudah selesai, semua murid pun pulang, Zuhra sedang memasukan buku-bukunya. Memang hari ini Dean sudah kembali masuk sekolah seperti biasa. Didepan kelas sudah ada Sultan yang menunggu Zuhra dengan santainya.

"Duluan ya" pamit Zuhra dengan senyumnya. Tiba-tiba lengan Zuhra dipegang oleh Dean.

"Ehh...?" Zuhra menoleh melihat Dean menahannya. Disatu sisi Sultan melihat mereka didalam.

"Gue mau ngomong sebentar sama lo"

"Tapi..."

"Gue mohon"

"Ba..."

"Gak bisa dia ada janji sama gue" ucap Sultan tiba-tiba dan melepaskan tangan Dean dari Zuhra. Lena yang masih disitupun terkejut

"kayanya bakalan ada perang nih..." gumam Lena yang tak bisa didengar siapapun selain dirinya sendiri

"Lo gak lupakan janji lo?" Zuhra mengangguk, ia bingung apa yang harus dia lakukan. Dean menatapnya.

"Hayo" Sultan menarik lengan Zuhra, Zuhra memandang Dean dengan raut sedih dan menggumamkan maaf. Setelah Zuhra pergi, Dean menggebrak meja meluapkan semua emosinya.

"Dean... kamu harus tenang dulu" Lena memegang lengannya. Dean menatap lurus kedepan dengan tangan terkepal.

"Dean... semua bakal kembali seperti biasa"

"Iya gue tau... tapi kapan Len? Kapan? Gue udah nunggu lama, gue udah kasih perhatian sama dia, gue udah ngasih tanda kalo gue suka sama dia tapi apa? Dia terlalu naif, dan dia cuman nganggep gue temen Len temen gak lebih" ucap Dean tidak bisa mengontrol dirinya sendiri.

"Ini hanya permainan waktu Dean... bersama jalannya waktu Zuhra akan kembali sama Lo"

"Tapi Len.."

"Tenang... sekarang yang lo butuhin itu tenang dan lo harus bisa kontrol diri lo didepan Zuhra jangan sampai lost kontrol" Dean duduk dan pelan-pelan menangis, Lena yang sedang berdiri memberanikan diri untuk memeluk Dean yang sedang duduk... hati Lena sakit kenapa? Karena ia memendam perasaan pada Dean sejak lama, sejak pandangan pertama.

Flashback

Hari pertama MOS hari 1

Lena memperhatikan seorang pria yang sedang tertawa dengan teman-temannya

"Kenapa dia terlihat sangat tampan" Lena terpesona dengannya, saat tatapannya tertangkap oleh pria itu, Lena salah tingkah dan langsung mengalihkan pandangannya, setelah itu ia juga mencuri-curi pandangan pada pria itu. Pria itu tersenyum pada Lena. Jantung Lena langsung berdetak dengan cepat.

"Ya tuhan... dia natap gue dia tersenyum sama gue... kenapa jantung gue berdetak dengan cepat, tolong gue ya tuhan" pipi Lena memerah dan dahinya sedikit berkeringat, ia pun sering membuang nafasnya dengan kasar.

Dan keesokan harinya

"Hey?" Sapa pria itu dengan senyumannya yang menawan saat ada di gerbang sekolah

"H...hey juga" gugup Lena, pria itu mengulurkan tangannya.

"Gue Dean... Lo siapa?" Lena ragu-ragu menjabat tangan Dean

"Len..Len.."

"nama lo LenLen?"

"Ahhh bukan maksudnya... nama gue Lena"

"Lena" Lena yang namanya dipanggil Dean pun degdegan setengah mati, ia gugup. Dean tau cewe yang ada didepannya ini sedang gugup, ia melihat keringat yang ada di dahi Lena. Ia pun mengeluarkan sapu tangan putih.

SULTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang