jauh tapi dekat...

2.3K 120 7
                                    

Setelah liburan tahun baru, mereka melaksanakan ujian yang sempat ditunda karena liburan tahun baru. Zuhra ada diruangan 06, Lena diruang 04 dan Dean ruang 05.

Lena melihat Dean dan Zuhra yang sedang duduk di kursi depan ruang 06

"Oh jadi ini pake past continuous, gue kira pake simple present tanse"

"Iya"

"Oh ya lu udah makan?"

"Udah tadi pagi" ucap Zuhra, Sultan yang sedang meminum-minuman nya di balkon lantai 2 melihat mereka sambil meneguk minumannya

"Tadi pagi?" Tanya Dean, Zuhra mengangguk.

"Inikan udah jam 11 kenapa belum makan"

"Gak laper Dean" Dean menghela nafasnya, ia mengambil roti yang ada disampingnya lalu memberikannya kepada Zuhra

"Roti? Buat apa?"

"Buat makan anaconda"

"Aku serius Dean"

"Buat makan elu lah"

"Makasih ya, tapi... berarti secara gak langsung kamu ngeledek aku anaconda?"

"Ya mirip... Eh maksud aku ya gak mirip lah masa Lo disamain sama si uler jadi-jadian itu"

"😑😑" Ekspresi Zuhra sambil memakan roti yang diberikan Dean, tanpa mereka sadari tadi Lena melihat mereka. Ia masuk ke ruangannya dengan wajah datar nya, tak lama bel masuk berbunyi. Sultan masuk ke ruangannya juga.

"Eh udah bel... Thanks ya cantik udah ngajarin gue"

"Iyain Dean"

"Gue masuk dulu ke ruangan gue ya"

"Iya" tak lama Zuhra masuk ke ruangannya. Pengawas datang.

"Assalamualaikum... Selamat siang anak-anak"

"Waalaikumsalam Bu..  selamat siang" ucap semua murid

"Sekarang kita ujian bahasa Inggris ya"

"Iya Bu"

"Imas.. tolong bantu ibu bagikan soalnya ya"

"Iya Bu"

Imas membagikan soal bahasa Inggris kepada setiap murid.

"Good luck ya" ucap Bu putriya langsung duduk mengawasi peserta ujian.

Di ruang 05 (ruangan Dean)

"Jabrik?? Sut.. sut" panggil Dean kepada temannya dengan suara yang hampir tidak kedengaran.

"Ekhemm" dehem pak Toni salah-satu guru yang cukup killer dan berkacamata, namun ia selalu memakai kacamatanya dihidung (melorot terus ceritanya). Dean langsung pura-pura mengerjakan soalnya kembali.

Beberapa menit kemudian, Dean celingak-celinguk melihat situasi aman atau tidak nya. Dean menendang pelan kursi yang diduduki pak ketu (ketua kelas dikelasnya)

"Apa?" Ucap pak ketu pelan sambil melihat pak Toni yang sedang mengantuk

"No 17 dong"

"C" ucapnya lalu fokus kembali. Dean membulatkan jawaban yang diberi tahu pak ketu.

"Ekhem jangan ada yang coba nyontek ya!" Ucap pak Toni yang sedang keliling mengecek setiap peserta ujian. Dean menendang-nendang kembali kursi pak ketu.

"Apa lagi?"

"2-4, 6, 8, 12, 15, 18, 20-30 pg sama essaynya semua" bisik Dean

"Gue belum"

SULTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang