Fragmen 7

213 21 0
                                    

Setelah kutukan itu hilang dari tubuhmu, kau bilang padaku bahwa kau punya takdir baru. Takdir untuk menyelamatkan anak-anak. Setidaknya, anak-anak di desaku dan beberapa desa di sekitarnya. Kau diberi kesempatan 'olehnya.' Oleh sesosok makhluk yang kau bilang sang Raja dari segala ketakutan. Kau diberi kesempatan untuk bertarung dengannya dan menyelamatkan anak-anak untuk selamanya.

Kau, menyuruh Ian dan aku membuat senjata. Dan kau sendiri yang mendesain senjata-senjata tersebut. Senjata-senjata yang tadinya kita pikir bisa mempermudah kita di medan perang.

"Danny, kau yakin akan melakukan pertempuran ini lagi?" tanya Ian padamu.

"Kenapa kau bertanya begitu?" tanyamu curiga.

"Bukankah kau sudah pulang ke dunia ini? Dengan selamat? Dan kita semua pun selamat? Tak ada yang mati. Lagi pula kau sudah terbebas dari kutukan itu? Untuk apa kita melawan mereka lagi?" tanyaku bertubi-tubi.

"Aku hanya ingin menyelamatkan anak-anak," jawabmu tampak memelas.

Membuatku terharu. Bahkan tak ada orang yang tersentuh hatinya saat mendengar jawaban mulia itu.

"Dan aku, tidak akan memaksa kalian ikut dalam pertempuran ini," tambahmu bersikap bijak.

"Tidak! Aku akan ikut!" kataku ngotot.

Seperti biasa, kau hanya senyum melihat wajahku yang tampak konyol.

"Pasti aku juga akan ikut!" timpal Ian.

Kau berpikir sesaat, tapi, saat itu, kau belumlah egois.

"Baiklah," jawabmu pelan.

Tak menolak keinginan aku, Ian, beserta seluruh saudaramu yang lainnya.

***

Kie Light #2: Tunggang Gunung (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang