Fragmen 34

85 10 4
                                    

Aku bergeming.

Rasanya ribuan pedang baru saja menusuk jantungku.

Mengiris hatiku.

Merobek perasaanku.

Membuat lubang yang menganga.

Apa?!

Apa yang sedang kau lakukan di sana bersama lelaki itu?!

Aku mengintip kalian dari balik batu. Kalian telanjang, berendam bersama, saling bercengkerama dalam kolam di antara bebatuan. Shen memeluk tubuhmu, jemarinya meraba setiap lekukan otot dadamu, dan perut kotak-kotakmu.

Apa yang kau pikirkan, Danny?!

Apa kepalamu telah terbentur?

Atau gigitan Leled Samak itu telah meracunimu?

Bagaimana bisa kau bermesraan dengan lelaki penggoda itu?!

Kau tak menampik jemari Shen yang terus menelusuri lekukan kelaki-lakianmu.

"Dasar, kau memang lelaki genit!" ucapmu pada Shen dengan manja.

Kau tersenyum. Menatap Shen penuh nafsu.

Kau melumat bibirnya dengan ganas seperti melahap es krim. Jari-jarimu mengelus tubuh Shen yang sama berototnya seperti tubuhmu.

"Danny, kau gila. Kukira kau mencintai Shanty?" tanya Shen mengelus rambut harajukumu seperti mengelus kepala kucing, sembari tak hentinya menciumi bibirmu.

"Ah, gadis itu ... hanya menyusahkanku saja."

Apa?!

Apa yang kau bilang?!

Aku menyusahkanmu?!

Kau tidak mencintaiku?!

"Bagaimana denganmu? Bukankah selama ini, kau mengejar Shanty? Berusaha mendapatkannya?" tanyamu pada Shen seraya memegang pinggangnya yang duduk di pangkuanmu.

Shen tertawa sinis. "Aku mendekatinya, agar aku bisa dekat denganmu. Tubuhmu yang seksi ini lebih menggoda ketimbang gadis itu."

Kau tersenyum manis padanya. Senyuman yang bahkan belum pernah aku lihat saat kau bersamaku.

"Danny, bagaimana jika Shanty tahu apa yang kita lakukan ini?"

"Aku tidak tahu. Dan kuharap dia tidak tahu bahwa aku sebenarnya tidak mencintainya sama sekali."

Di bawah langit biru.

Di antara bebatuan.

Kalian saling memagut.

Bercinta dalam nafsu yang menderu-deru.

Aku tertunduk menahan sakit yang kian menjadi.

Setiap desahan napas kalian adalah pedang yang menusuk tubuhku berkali-kali hingga aku mati.

***


Kie Light #2: Tunggang Gunung (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang