Fragmen 8

242 22 5
                                    

Saat itu, baru setahun aku belajar dan bekerja di Universitas Kie Light. Aku memilih jalan itu dari hal yang aku inginkan dulu. Aku ingin lebih maju dan lebih sukses dengan masuk ke Universitas yang masih baru dibangun tersebut.

Untunglah aku bisa masuk ke Universitas tanpa biaya berkat Ian. Ian yang dulunya hanya sebagai pegawai kini—2 tahun lalu—naik jabatan menjadi salah satu manajer bagian Weapon Production. Bagian yang memproduksi senjata dan alat-alat tajam.

Universitas Kie Light sendiri, dibangun dengan tujuan untuk mencari tenaga-tenaga kerja profesional, pintar, dan bertanggung jawab. Dengan masuk ke U.K.L otomatis kami telah dianggap sebagai pegawai mereka. Karena di sana tidak hanya diajarkan materi standar mata kuliah ditambah dengan teori-teori kepegawaian, produksi, pemasaran, kewirausahaan, dan sejenisnya, tapi aku juga bekerja langsung menjadi karyawan mereka dan bahkan aku juga dituntut untuk menguasai bidang bagian produksi tertentu dan menciptakan sesuatu produk baru dari bidang yang aku tekuni. Dan tentu saja aku digaji oleh mereka.

Pencarian bidang bagian ini tidak ditentukan oleh aku sendiri tapi oleh semua dosen dan kepala manajer bagian. Dibutuhkan waktu satu tahun agar mereka memutuskanku menekuni satu bidang. Tak banyak yang lolos saat seleksi itu. Aku beserta puluhan orang lain—dari 1000 orang—lolos masuk ke tingkat 2. Dan aku ditempatkan untuk fokus di bidang bagian persenjataan. Bukan cuma aku seorang tapi berdua bersama orang yang terus menggodaku, Shen.

Posisiku saat itu berstatus karyawan eksklusif yang artinya hanya sebatas asisten desainer senjata dan masih harus mengikuti pelatihan kembali sebelum benar-benar menjadi seorang desainer. Sedangkan Shen dipromosikan sebagai asisten kepala produksi yang bertanggung jawab atas kinerja karyawan-karyawan di bawahnya.

KIE LIGHT CORPORATION adalah perusahaan yang sangat besar. Tak mudah untuk menjalankannya. Perusahaan tersebut memiliki lebih dari satu juta karyawan dalam satu perusahaan. Dengan urutan tingkatan jabatan yang sangat panjang.

Bayangkan saja, perusahaan itu di negara Indo dimiliki oleh 10 orang, dengan tingkatan jabatan 1 direktur utama, 100 direktur bagian, 100 manajer utama, 1000 manajer bagian, 10000 kepala bagian: desainer, pemasaran, produksi, teknisi, dan lain-lain, puluhan karyawan esklusif (baru ada saat universitas itu didirikan,) dan satu juta karyawan bawahan. Di Indo setidaknya terdapat 10 perusahaan bernama sama dan di dunia terdapat 100 lebih perusahaan bernama Kie Light tersebut.

Menjadi seorang karyawan eksklusif memiliki banyak keuntungan. Kami tidak perlu bekerja bertahun-tahun agar dapat naik jabatan. Asalkan kami memiliki kemampuan setidaknya setara dengan kepala bagian, kami otomatis akan dipromosikan menjadi salah satu dari kepala bagian tersebut. Tentu saja dengan syarat yang juga tidak mudah.

Aku yang hanya berstatus karyawan eksklusif desainer atau asisten kepala desainernya. Aku hanya diberi izin untuk memberi pendapat dan saran tentang bentuk-bentuk senjata yang akan dibuat. Belum diberi izin untuk mendesain senjata itu sendiri.

Rencana kita tahun itu untuk membuat senjata maupun membawanya keluar dari perusahaan akan sangat sulit. Meskipun Ian adalah manajer bagian Weapon Production, dia tidak bisa mengirim desain senjata-senjatamu untuk diproduksi tanpa persetujuan kepala desainer. Kepala desainerku adalah seorang wanita berumur 26 tahun. Dia adalah putri sulung manajer utama—atasan Ian. Itulah alasan kenapa dia tidak bisa memproduksi desain senjatamu itu.

"Pembuatan senjata itu akan sulit dilakukan," ucap Ian padamu.

"Lalu bagaimana sekarang?" kataku.

"Kita gunakan kembali senjata masa lalu kita," katamu.

"Tapi senjataku telah patah. Bahkan ada yang hilang," kataku meyakinkan.

Aku melihatmu tampak berpikir.

Kie Light #2: Tunggang Gunung (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang