Fragmen 26

88 10 0
                                    

Aku masuk ke dalam rumah. Terdiam sejenak di ruang tamu. Kau ingat, waktu dulu kau memutuskan untuk tinggal di rumah ini bersama Ian? Kau dan Ian pula yang memintaku tinggal bersama kalian di rumah ini. Hidup bertiga dalam kebersamaan.

Aku merindukaan momen-momen itu.

Saat kita berbaring di atas genting, memandang bintang di langit malam dan membahas tentang masa depan. Aku saat ini hanya bisa tersenyum mengenang hal itu.

Saat dulu kau tampak khawatir padaku, malu-malu mengatakan suka padaku, mengajakku berkeliling kota.

Saat kita berdua menyelam di laut malam, dan berbaring di pangkuan Ian menikmati tahun baru di bibir pantai dengan penuh kebahagiaan.

Aku mengintip ke kamar Ian, dia tengah tidur.

Kebersamaan itu adalah hal terindah bagiku.

Aku tahu alasanmu meninggalkan rumah ini. Bukan hanya trauma, kau juga merasa bersalah atas kematian adik Ian saat peperangan itu terjadi. Ian bahkan tak pernah mengusirmu. Dia tetap menyayangimu layaknya seorang adik baginya, tapi kau bersikeras tak ingin melibatkan dan melarang Ian serta saudara-saudaramu yang lain untuk ikut dalam peperangan selanjutnya.

Kie Light #2: Tunggang Gunung (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang