Rain 3

28 3 0
                                    

"Mau apa lagi si kamvret" sebal rio menengok.

BRAKKKKKK

"Bangun kalian semua"

Duarrrrrr seperti petir di pagi hari mendengar suara pak darmaji. pak darmaji datang memergoki ken dkk. Wajah ken terlihat shock melihat tiba tiba pak darmaji datang. wajah rio langsung berubah warna menjadi pucat karena melihat tampang pak darmaji yang kata rio mirip firaun di film film arab.

Ken dkk hanya pasrah dibawa pak darmaji menuju ruang BK, sepertinya mereka bakal terkena masalah besar.

•••••

Pukul setengah sembilan pagi hujan sudah sepenuhnya berhenti. sepertinya matahari sedang bahagia hari ini karna langsung menyinari bumi ini yang sedari tadi bersedih meneteskan butir butir air yang indah.

"Kei ... itu bukan nya ken and the gank yah"

Tanya lala sambil menunjuk ken yang sedang berdiri di depan tiang bendera merah putih sembari hormat.

"Mana?" tanya nanda.

"Itu..."

"Ken, lagi apa dia"

"Kayanya ketauan ngerokok di kelas deh tadi"

"Keira.. Mau kemana lo"

teriak lala melihat nanda yang langsung berjalan cepat masuk ke lapangan untuk menemui ken.

"Kenny" nanda dengan intonasi yg cukup keras.

"Kenapa nan?" jawab ken santai.

"Dihukum lagi"

"Menurut lo"

Nanda menggeleng gelengkan kepala.

"Kata aku juga, jangan ngerokok di kelas kenny"

"Iya nan" ken acuh.

"Kamu yaa" greget nanda.

"Iya aku"

"Ihhhh"

Dengan wajah yang kesal nanda meninggalkan ken yang sikap nya dari SD sama sekali tidak berubah, ken anak bandel yang suka buat onar disekolah dari sd sampai sekarang.

Terik matahari membuat ken dkk mengeluarkan keringat dari tubuh nya dan sudah membuat wajah mereka berubah kemerah merahan akibat kepanasan.

"Ini dia preman preman sekolah kita"

Geri dan empat teman nya menghampiri ken dkk. Ken tidak menjawab ucapan geri.

"Panas? Mau minum?" tanya geri tengil.

"Gaada yang jawab, gue lupa kalian bisu. Pecundang"

Mendengar ucapan itu sontak ken langsung terlusut emosi, memang dibanding dua sahabat nya itu ken lah yang sangat emosional.

Ken berbalik.

"Maksud lo apa?" nada keras ken.

"Kenapa? Marah"

"Pecundang" senyum sinis geri.

"Jaga mulut lo anjing"

Ken hendak menyerang geri tapi langsung ditahan rio dan rian.

"Udah biarin aja ken, kita lagi dihukum jangan sampai tambah masalah." tungkas rian.

"Sabar ken sabar"

"Gua gak peduli" keras ken.

Geri yang melihat pak darmaji datang menuju lapangan langsung pergi dengan tampang tak berdosa.

September RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang