Rain 9

31 3 0
                                    

"Nan lo cantik"

Sebuah singkat kata yang berhasil membuat pipi nanda memerah, jantungnya berdebar tidak karuan. Padahal perkataan itu berasal dari sahabatnya sejak kecil, ken.

"Aaa apa" jawab nanda sedikit gugup.

"Lo udah gede nan, lo cantik. Pasti banyak laki laki Yang ngejar lo"

Ucap ken memandang mata nanda tajam.

Nanda hanya diam dan tidak menjawab. Dia hanya memperhatikan perkataan ken yang jarang berkata serius.

"Suatu saat lo pasti punya pacar, gua sama sekali gak ngelarang lo. Gua cuma pinta satu hal jaga diri lo baik baik. Sekarang gua udah ga bisa atur2 hidup lo lagi, lo udah gede. lo tau harus gimana. Tapi tenang aja gua akan selalu jagain lo nan. Tenang aja."

Nanda tidak berhenti memperhatikan ken yang sedang berbicara serius padanya, suasana yang sangat jarang terjadi pada diri ken yang kelaluan nya sekonyol rio dan rian. Tapi ken beda. Dia bisa serius disaat yang tepat.

Nanda memandang tajam mata ken "Iiiya" jawab singkat nya.

"Kalo ada yang nyakitin lo, bilang sama gua nan"

"Iya.. Kenny, makasih udah jagain aku dari kecil sampe sekarang"

Ken mengusap lembut puncak kepala nanda "Sama sama putri hujan"

••••••••

Bel sekolah sudah berbunyi. Nanda sedang berdiri di halte sekolah untuk menunggu ken karna memang sudah biasa mereka berangkat dan pulang bareng. Itupun jika kedua nya tidak ada urusan sepulang sekolah. Biasanya nanda sering pulang agak sore karna ingin mengerjakan tugas dulu. Sedangkan kenny izin nongkrong sama teman teman nya.

Akhirnya yang ditunggu tunggu nanda datang juga. Ken datang menggunakan motor trail hijau miliknya tapi dibelakang ken ada rian dengan motor custom nya.

"Nan lo pulang sama rian yah"

Kata ken masih berada diatas motornya

"Kok sama rian, kamu mau kemana?"

"Gua ada urusan bentar nan"

"Ihhh" gerutu nanda tak suka.

"Iya kei bareng gua aja" tawar rian dengan manis.

"Iya yan makasih, aku naik angkot aja" jawab nanda.

"Kok naik angkot?" kata ken bingung.

"Sama gua aja kei, gua ga bakal macem macem kok"

"Gak apa apa yan, takut ngerepotin"

Rian melihat rian..

"Nan... Jangan egois"
Ucap ken.

"Kamu yang egois" jutek nanda

"Yaudah hati hati. Kalo ada masalah telpon gua"

Ucap ken tak dibalas nanda. Ken dan rian pergi meninggalkan nanda di halte sekolah.

•••••••

Kenny mengendarai motor dengan kecepatan maksimal. Karna dia tidak mau terlambat ke sekolah velin. Karna ken sudah berjanji akan kesekolah velin sekarang.

Ken menghentikan motornya didepan gerbang sekolah.

"Mang, ini udah pada bubar"

Tanya ken pada sekuriti sekolah.

"Belum, paling lima menit lagi"

Ken duduk seperti biasa di warung deket sekolah ditemani sekuriti sebab dia mendapatkan rokok gratis dari ken.

September RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang