"NANDA!!!!!"
Nanda tertunduk dengan kedua tangan menutupi telinganya.
"Nan. Jangan takut, ada gua"
Ken coba menenangkan nanda yang masih tertunduk dengan air mata bercucuran.
"Kennnnyyy"
Nanda langsung memeluk erat kenny, ketakutan nya dengan hujan seakan lenyap saat ken datang.
"Kenny..... Nanda takuuutttt"
"Nanda takuuttt ken"
"Nanda takut"
"Sekarang ada gua nan, jangan takut lagi"
Nanda memeluk erat ken sambil air matanya terus menetes sampai punggung ken.
Nanda melepaskan dekapan nya, memandang ken jutek. Sambil mengusap air matanya.
"Kamu dari mana?"
Tanya nanda dengan isak tangis yang belum reda.
"Maafin gua nan"
"Kamu dari mana?" tegas nanda lagi.
"Tadi hp gua silent"
"Aku tanya, kamu dari mana?"
Tanya nanda lagi sekarang intonasi nya lebih keras.
"Gua, abis jalan."
"Sama siapa?"
"Velin"
••••••••
Pagi ini gantian, sekarang nanda yang tidak masuk sekolah. Nanda sakit, entah apa yang membuat nanda sakit tapi mungkin kejadian kemarin yang membuat nanda trauma hingga sekarang keadaan nya menjadi drop.
"Nan. Lo sakit?"
Tanya ken di kamar nanda. Nanda sedang berbaring dengan selimutnya.
"Enggak" jawab nanda singkat.
"Nan, gua minta maaf"
Nanda diam.
"Maafin gua nan"
Nanda melirik ken yang menunggu jawaban nanda sambil berdiri.
"Iya aku maffin"
"Makasih" ken tersenyum
Nanda memalingkan wajahnya.
"Nan"
"Hm"
"Nanda"
"Apa?"
"Pulang sekolah, lo mau gua bawain apa?"
Nanda tersenyum memandang ken.
"Aku mauuu..." nanda berpikir sejenak.
"Jangan ice cream" cegat ken langsung.
"Kenapa?" manyun nanda.
"Jangan, kan lagi sakit, besok aja ya" ken mengusap puncak kepala nanda.
"Hm. Yaudah, aku mau bakso aja. Bakso favorit aku"
"Hm.. Oke" senyum ken membuat nanda bahagia kali ini.
••••••••
Suasana ramai terjadi di kelas ipa 2 yang notabene nya kelas ken dkk.
Tidak biasanya guru yang mengajar di kelas ken tidak masuk hari ini. Ini membuat kelas tidak beraturan.
meskipun sudah diberi tugas tapi seperti layaknya kelas, ada murid baik ada juga murid bandel. Murid bandel itu tidak lain dan tidak bukan yaitu ken, rian, dan rio.
KAMU SEDANG MEMBACA
September Rain
Random-Keira Ananda- Hujan adalah butir butir air yang menyiksa. Aku benci hujan. Hujan membuatku terlihat lemah dihadapan bumi dan isinya. -Kenny Stev- Hujan. butiran air menyejukan hati dan juga jiwa. Dia menghapus kenangan buruk dan membuat kenangan ba...