"Lo velin ya?"
Gadis itu memandang ken. Dengan pandangan tidak enak, dia menjawab.
"Iya"
jawab singkat dan langsung fokus memperhatikan angkot yang sedari tadi dia tunggu.
"Gua ken"
Uluran tangan ken membuat velin memandang ken heran. Sepertinya dia sedikit takut melihat penampilan ken dengan memakai kalung, gelang, dan rambut seadanya.
"Velin"
"Kamu tau nama aku dari mana?"
Velin balik bertanya dengan mimik wajah heran.
"Ga penting, anggap aja itu salah satu kelebihan gua"
Ken dengan percaya diri sambil menyimpulkan senyuman, dan hanya dibalas dengan mimik wajah jutek velin.
Velin kembali tidak memandang ken. Dan tidak memperdulikan lelaki itu.
"Nunggu angkot" tanya ken.
"Iya" jawab cuek velin.
"Gua anterin ya"
"Gausah"
"Lo takut sama gua?"
Tanya ken kembali karna melihat velin yang sepertinya tidak suka akan kehadirannya.
Velin tidak menjawab dan tidak memperdulikan ken.
"Besok gua kesekolah lo"
Ucap ken membuat velin berbalik memandang ken tidak suka.
"Mau apa?"
••••••••
Yes akhirnya ken bertemu dengan gadis yang ia temui di sekolah musuh abadi sekolah nya. Dia bernama velin seorang most wanted disekolahnya. disukai banyak siswa mapun guru yang kurang belaian. Wajar saja tampang nya yang menurut ken sangat cantik melebihi kecantikan tetangga nya nanda.
Dimalam yang mulai terasa dingin ditemani sebuah laptop yang sedang velin mainkan. Velin adalah seorang murid yang pintar dan giat belajar, semua teman nya mengakui itu karna setiap pagi teman teman nya akan mendadak sangat baik karna ingin menyalin tugas dari catatan velin. Tapi sekarang entah mengapa perasaan velin sedang tidak mood untuk belajar padahal selama ini dia sangat rajin untuk membuka dan membaca sebuah buku.
"Siapa ya dia?"
Velin memikirkan pria yang menemuinya ditempat makan tadi siang.
"Aneh, kok wajahnya familiar ya"
"Kayak nya anak gak baik deh dia"
"Nama nya ken"
"Ganteng sih"
Velin membaringkan tubuhnya dikasur warna pink favoritnya. Sambil tersenyum membayangkan laki laki yang menemuinya tadi siang.
"Eh aneh, ko aku jadi mikirin dia sih"
•••••••
Bel sudah terdengar. Semua murid berbondong bondong keluar dari kelas masing masing. Untuk menuju kantin maupun lapangan sekolah untuk maen basket.
"Nan"
Ken tiba tiba duduk disamping nanda.
"Apa?"
"Velin"
"Velin? Siapa?"
"Perempuan itu"
"Hah, kamu nyamperin lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
September Rain
Random-Keira Ananda- Hujan adalah butir butir air yang menyiksa. Aku benci hujan. Hujan membuatku terlihat lemah dihadapan bumi dan isinya. -Kenny Stev- Hujan. butiran air menyejukan hati dan juga jiwa. Dia menghapus kenangan buruk dan membuat kenangan ba...