Rain 21

43 2 0
                                    


"Sayang?"

Ken berbalik dengan perasaan tidak karuan mendengar suara yang menyebutnya sayang.

Terpampang di depan mata ken sesosok gandis cantik, cukup tinggi, rambut dicepal dan masih menggunakan seragam putih abu.

"Velin?"

"Kennyyy"

Velin langsung memeluk erat ken. sontak ken terlihat sangat terkejut melihat pacar barunya yang tiba tiba memeluknya.

Disamping terlihat nanda dengan tampang kesal melihat kedatangan velin, tapi sebaik mungkin nanda menampakan wajah yang sangat biasa saja.

"Kamu ngapain disini?"

tanya ken dengan senyum yang merekah dihadapan velin.

"Hm... Apa yaa?"

Velin pura-pura berpikir dengan telunjuk dia hentakan di dagu.

Ken memencet hidung velin gemas, dengan tampang yang polos velin sangat cantik dihadapan ken.

"Kamu lagi ngapain? Mau Nonton? Sama siapa?"

Dugggg... Pertanyaan velin membuat ken sadar bahwa ada seorang yang memperhatikan ken sedari tadi dengan senyum yang dipaksakan nanda menghampiri velin dari belakang ken.

"Sama aku vel"

Nanda menampakan wajahnya dihadapan velin dengan boneka monyet yang dipeluknya.

"Nanda?"

Velin terkejut melihat nanda, seakan tidak percaya bahwa pacarnya jalan dengan nanda.

Ken merangkul velin "kamu jangan cemburu, gua sama nanda udah sahabatan dari kecil."

Dengan hati yang terasa sakit nanda menyahut "Iya vel, kamu tenang aja. Kenny bukan tipe aku kok"

Ken menoyor jidat nanda pelan "eh songong ya lu, emang kurang ganteng apa lagi gua"

"Ohh gitu" jawab velin singkat.

Tangan velin terus melingkar diantara selah selah tangan ken membuat nanda sangat merasakan sakit diantara hati nya.

Tidak perasaan yang tidak karuan Nanda menepuk pundak ken pelan "kenny, nanda pulang ya. Kenny nonton sama velin aja"

Nanda menatap nanda heran "Loh kenapa nan?"

"Udah siang, nanda mau ke toko kue ada janji sama mamah"

"Ko mendadak?

"Gua anterin ya?

"Gausah kenny, nanda bisa naik taksi ko"

"Velin, aku pulang dulu, have fun ya sama kenny" ucap nanda dengan senyum yang sangat dipaksakan.

"Ohh iya nan, hati hati" jawab velin.

Dengan hari yang amat terasa sakit, nanda perlahan meninggalkan kenny dan velin di depan tempat tiket.
Nanda sudah tidak kuat lagi menahan air matanya yang sudah mengalir saat nanda berjalan meninggalkan kenny.

Di dalam taksi nanda sudah sangat tidak bisa menahan kesedihan nya, nanda menangis sambil melihat ke jendela membayangkan kenny dengan velin. Iya, nanda cemburu. Cemburu pada kenny sahabatnya, sangat cemburu.

Sampai di toko kue milik mamah nya nanda berjalan dengan lesu dengan mata yang sembab karna tadi ia sempat menghapus air matanya di dalam taksi agar sang mamah tidak mengetahui bahwa nanda menangis.

Terlihat tande dewi, mamah nanda menyambut sang anak dengan wajah yang ceria.

"Sayanggg, tumben kesini" peluk tante dewi.

"Iya mah" jawab nanda.

Tante dewi memperhatikan mata anak nya itu "nak, kamu habis nangis" tanya nya.

Nanda langsung memalingkan wajah nya "engga ko mah" ucap nanda.

Tante dewi memegang wajah nanda dan menatap wajah nya tajam "jujur sama mamah, siapa yang buat kamu nangis"

Dengan perasaan yang sakit sekali nanda memeluk erat tante dewi dan melepaskan beban yang sudah dia tahan dari tadi dan menangis lepas dipelukan sang mamah.

Tante dewi mengusap usap rambut dan punggung nanda "nak, terus keluarin air matamu. Biar kamu lega"

Nanda semakin menjadi sekarang air mata nya semakin deras membasahi baju sang mamah.

"Mamaaahhhh" katanya sambil tersendu.

Tante dewi terus menenangkan nanda dengan elusan lembut tangan nya "siapa yang buat anak mamah jadi nangis gini nak" ucap nya.

Menengar ucapan sang mamah, nanda ingin sekaki bilang "Kenny mah, kenny yang buat nanda nangis" tapi itu tidak akan ia ucapkan karna nanda tidak ingin sang mamah tau bahwa nanda mencintai kenny sejak lama. Nanda hanya terus menangis dipelukan sang mamah.

SKIP...

Jam lima sore nanda pulang bersama tante dewi tapi nanda tidak masuk kedalam rumah nya melainkan masuk kedalam rumah kenny, yang ada arista di teras rumah sedang sibuk dengan laptop nya.

"Arista.. " panggil nanda.

"Kak keira" arista adik kenny menyambut nanda dengan sebuah pelukan hangat.

"Lagi ngapain? sibuk yaa. Sok sibuk ah kamu" ucap nanda.

"Sibuk dong, kan udah kelas tiga"

"Aku juga udah kelas tiga tapi santai santai aja"

"Beda lah, aku kan anak rajin"

Nanda tertawa mendengar adik kandung kenny ini "hahaa kamu bisa aja"

"Ohh iya, kak kenny ada?" tanya nanda.

"Kakak? Belum pulang, emang tadi enggak bareng?"

"Oh belum, tadi aku ke toko dulu"

"Ohhh"

Dengan perasaan sedih nanda pergi pulang, sampai pukul setengah delapan kenny tak kunjung datang.
Untung saja sekarang ada lala  dirumah nya untuk menemati nanda yang sedang tidak karuan malam ini.

Lala heran Melihat nanda yang masih saja mengucurkan air mata diatas bantal. "Keira, ngomong sama gue. Lo kenapa? Kei"

Nanda coba tenang dan menjawab "aku ga apa apa la" sontak jawaban nanda membuat lala emosi karna sudah berapa kali lala menanyakan tapi nanda tetap saja bilang begitu.

Lala membangunkan dikasurnya sekaramg lala pegang kedua tangan nanda dan menatap tajam mata nanda.

"Keira jujur"

"Cerita sama aku, apa yang terjadi"

Pertanyaan lala membuat nya tak bisa menahan air matanya lagi dan langsung memeluk erat sahabat nya dan berkata "Kenny jahat la"

Next Soon.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

September RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang