"KEN AWAS"Ken menceritakan semuanya pada nanda. Bahwa tadi rencana penyerang ken bubarkan begitu saja hanya karna ken melihat sesosok perempuan yang membuatnya terpana sampai sebuah batu tepat mendarat di kepala ken. Sampai ken mengeluarkan darah dan tak sadarkan diri.
"Kata aku juga, kamu jangan tawuran"
Nanda memarahi ken sambil mengoleskan obat ke jidat kiri ken dan diperban nya. Sekarang mereka berada di ruang tamu rumah nanda. Karna teman teman ken langsung membawa nya kerumah nanda.
"Sakit nan, pelan pelan"
"Kamu dari kecil kalo dikasih tahu gak pernah nurut, kenapa sih"
"Kasian mamah kamu, ngurus kamu tapi anaknya kaya gini"
"Kamu gak kasian sama mereka"
Ken hanya diam sambil meringis karna dia sadar. Ocehan nanda itu benar.
"Nan"
"Hm.."
"Nama dia siapa ya?"
"Siapa?"
"Yang tadi gua lihat"
"Hah.. Keadaan kaya gini masih mikirin perempuan?"
"Cantik dia nan"
"Fix kamu gila, otak kamu geser"
"Besok gua mau nyamperin dia"
"Kemana?"
"Ke sekolah nya lah"
"Bener, kamu sakit ken"
Nanda benar benar bingung dengan sikap ken sekarang. Sambil menggeleng gelengkan kepala nanda sadar bahwa sahabat nya itu sedikit gilak.
"Mungkin kepala gua sakit, tapi hati gua seneng nan"
Nanda hanya diam sambil melanjutkan perban jidat ken.
"Nan"
"Hm"
"Doain"
"Doain apa?"
"Biar dapet"
"apa?"
"Perempuan itu.
"Ciih" desis nanda.
"Jessica apa kabar?" tanya nanda.
"Jessica.... Hm..."
Ken berlaga berpikir.
"Kemarin gua udah telpon"
"Terus"
"Yang angkat cowo"
"Cowok?"
"Iya, pacarnya"
"Uhhhhh, cup cup cup sabar yah"
Nanda menepuk nepukan pundak ken.
"Iya, gak pa pa. Kan gua masih punya lo"
•••••••••
Bel sudah berbunyi. Waktu istirahat sudah selesai.
"Ken" teriak nanda di lorong sekolah.
Ken berbalik.
"Nanti kalo mamah nanyain, aku ngerjain tugas dulu ya"
"Sama siapa?"
"Sama temen2 ada lala juga"
"Gua minta rian temenin lo disini yah" tawar ken.
"Gausah, aku pulang bareng lala aja"
"Pake apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
September Rain
Random-Keira Ananda- Hujan adalah butir butir air yang menyiksa. Aku benci hujan. Hujan membuatku terlihat lemah dihadapan bumi dan isinya. -Kenny Stev- Hujan. butiran air menyejukan hati dan juga jiwa. Dia menghapus kenangan buruk dan membuat kenangan ba...