Rain 20

31 2 0
                                    

"kenny. Kita bolos yuk"

Melihat tingkah nanda sontak ken terkejut. Tidak biasanya dia berkata seperti itu, nanda mengjaknya bolos sekolah.

"Bolos?" tanya ken memastikan.

Senyum yang kembali merekah di bibir nanda "iyaaa"

"Lo sehat kan"

ken memegang jidat nanda dengan punggung tangan nya untuk memastikan sahabatnya itu tidak sakit.

Nanda meraih tangan ken di jidatnya menggenggam erat dan menatap mata ken tajam.

"Nanda pengen ngerasain bolos"

Kembali nanda memperlihatkan gigi putihnya Di depan ken dengan tampang yang polos membuat ken gemas melihatnya.

"Hahaha diajarin siapa putri hujan, masa mau bolos" ken mengacak puncak kepala nanda.

"Diajarin kenny" senyum nanda.

"Tapi nanda cuma mau bolos, engga mau tawuran" lanjut nanda dengan suara imutnya.

"Hm... mau kemana?" tanya ken menatap nanda.

"Kenny kalo bolos kemana?"

"Ke warung, ngerokok"

"Yaudah nanda ikut"

"Ikut kemana? Ngerokok"

"Enggak lah"

"Terus"

"Ikut kenny, terserah mau kemana" senyum nanda.

****

Ken mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Entah kemana tujuan nya, tapi yang pasti dia akan bolos sekolah dengan perempuan cantik yang tinggal tepat disebelah rumahnya.

"Ken beli ice cream" ucap nanda di tengah perjalanan.

"Masih pagi nanda"

Dua puluh kemudian ken sudah sampai di tempat tujuan. Tempat dimana dia meluapkan kesedihan nya dulu.

"Kita kesini?"

"Iyaa" jawab ken.

Disebuah danau yang indah ken membawa nanda dan kembali mengingatkan masa masa kecilnya. Ken dan nanda sering sekali ke danau ini dulu saat mereka masih menginjak di sekolah dasar.

Ken dan nanda duduk diatas dashbord mobil. disampingnya nanda sedang asik melahap ice cream yang dibeli ken tadi dijalan.

"Lo masih inget?"

"Masih ko"

Ken merebahkan tubuhnya diatas mobil. "Dulu kita sering kesini"

"Iyaa" nanda mengangguk.

"Terkadang gua suka pengen balik lagi ke masa itu"

Nanda alih menatap ken "kenapa?"

ken membalas tatapan nanda "Pengen aja"

"Nanda juga, kalo dulu ken sering gendong nanda. Jagain nanda kemana mana"

"Kalo sekarang ken udah mulai lupa sama nanda, hmm.. Sibuk sama velin"

Ken tersenyum memandang wajah nanda yg ia manyunkan "lo cemburu nan?"

Nanda menatap ken jutek "cemburu? Ngapain juga"

Ken menggoda nanda dengan mencoba menggelitik nya "ayo ngaku"

"Ihhh ken geli"

Nanda menahan nahan tangan ken agar tidak terus menggelitik nya.

"Kenny udah"

Ucap nanda membuat ken menghentikan tangan nya.

Ken dan nanda sedang menikmati udara sejuk dipinggir danau, sampai terik mulai menyinari.

Pukul 11 siang ken mengajak nanda pulang dan masuk kedalam mobil holden merah miliknya.

"Kita pulang ya" ucap ken.

"Tapi nanda belum mau pulang" jawabnya.

"Kenapa?"

"Nanda pengen jalan jalan dulu"

"Kemana?"

"Terserah, pokok nya engga mau pulang dulu"

"Oh oke."

Ken menjalankan mobil nya dengan kecepatan sedang, melalui jalanan kota jakarta yang penuh dengan polusi udara. Mobil ken berhenti di parkiran sebuah mall di ibukota.

Nanda menengok, menatap wajah ken "ken mau ajak nanda belanja?"

"Dih, udah turun" suruh ken.

Ken dan nanda berjalan masuk kedalam mall dan menuju ke lantai tiga.

Ken berjalan jalan dengan tangan nanda yang erat di gengamnya.

"Kenny" ucap nanda.

"Apa?"

Nanda melihat tangan ken yang memegang tangan nya "ini" tunjuknya.

"Kenapa?"

"Harus pegangan?"

"Harus"

"Biar apa?"

"Biar ga ilang"

"Siapa yang ilang"

Ken berdecak kesal karna kepolosan nanda, ken berhenti dan mendekatkan wajahnya pada telinga nanda. "Sasuke"

"Ihh kenny" nanda mencubit perut ken kesal.

Ken meringis. Mereka berdua berjalan seakan sepasang kekasih. Karna ken menggenggam erat tangan nanda, mereka menghabiskan hari nya berdua saat ini. Menyusuri Tempat dimana orang orang berkumpul untuk berbelanja atau hanya untuk mencuci mata.

Sedang asik berjalan, nanda melihat sesuatu yang membuat dia merengek minta di belikan pada ken.

"Kenny, nanda mau itu?"

Nanda menunjuk sebuah boneka monyet di toko boneka yang ia lewati.

"Apa?"

dengan tatapan polos dan gigi putih yang ia perlihatkan nanda berkata "Nanda mau boneka monyet"

Ken hanya tersenyum sambil mengacak rambut nanda, karna ken gemas dengan tingkah laku sahabatnya itu.

"Ayo" ajak ken merangkul nanda.

Nanda menahan tangan ken "ayo apa? Nanda mau di beliin boneka monyet"

"Ngomong monyet nya gausah depan muka gua"

"Hehe, makasih ya monyet baik"

"Ehh lo"

Nanda terlihat senang sekali karna sudah dibelikan satu buah boneka monyet yang ia ingin tadi, ukuran yang cukup besar membuat nanda terus memeluk boneka pemberian kenny.

Setelah dari toko boneka mereka berjalan menuju studio untuk menonton sebuah film. Ken dan nanda Sedang antri membeli tiket tiba tiba sebuah tangan mendarat di pundak ken.

"Sayang?"

September RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang