Rain 2

70 3 0
                                    

Nanda masuk ke ruang bk.

"Berantem lagi?"

Dua mata nanda terpancar pada salah satu siswa yang sedang duduk manis sembari mendapat ceramah pak darmaji.

"Ken, kamu lagi"

Nanda menghampiri ken sambil menjewer telinga nya, nanda sangat kesal karna ken terus berbuat onar di sekolah.

"Nan, ampun nan" ken meringis.

"Kamu gak kapok kapok ya"

Pak darmaji hanya menjadi penonton setia nanda dan ken, dia tak habis pikir seorang ken yang notabene nya orang yang bengal dan mempunyai banyak teman yang menurutnya kelompok siswa siswa berandalan, takut kepada seorang siswi bernama keira ananda.

"Biar aku aja pak, yang hukum ken"

Pak darmaji terpelanga melihat kelakuan nanda yang menjewer ken keluar dari ruang bk. Dan hanya mengiakan seruannya.

•••••

"Nan udah nan sakit"

"Kamu lagi, kamu lagi. Hobi banget sih berantem"

Nanda membawa ken ke kelasnya, tadi itu hanyalah sebuah trik seorang nanda agar sahabat nya tidak dihukum pak darmaji.

"Maaf" ken meringis memegangi telinga nya.

"Sekarang kita udah kelas tiga, beberapa bulan lagi ujian nasional. Masa kamu begini terus" nanda dengan suara imut nya.

"UN masih lama kali nan, baru juga masuk"

"Kamu baru masuk, udah buat onar"

nanda yang sebal melihat ken terus mengelak, menjewer kuping nya lagi.

"Aduh, sakit nan"

Nanda melepaskan tangan nya dari telinga ken yang sudah terlihat berubah warna.

"Dia duluan nan"

"Ga salah? biasa nya kamu yang duluan"

"Dia marah marah sama gua, katanya pacarnya gua rebut"

"Siapa?"

"Gaby"

"Gaby anak kelas bahasa, yang kemaren kamu bawa kerumah?"

Tanya nanda yang membuat ken terkejut karna dia sudah membawa seorang siswi kerumah nya.

"Pelan pelan nan"

Ken dengan cepat menutup mulut nanda.

"Ngapain kamu kemaren berduaan dirumah, macem macem ya sama dia" selidik nanda pelan.

"Enggak, gua cuma ajak makan"

"Ngaku ken"

"Apaan nan, sumpah. Se bandel-bandel nya gua, gua masih ngehargain perempuan"

"Bagus, tapi aku mau bilangin tante nana"

"Bilangin apa nan?"

"Kamu berantem lagi"

"Jangan nan please"

"Jangan apa?"

"Jangan bilangin mamah"

"Enak aja, tetep aku bilangin"

"Gua beliin ice cream"

Nanda terdiam.

"Ice cream duren tiga"

"Deal" senyum kemenangan nanda sembari menyalami ken.

••••••

September RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang